Wisata Arung Jeram Didorong Berdaya Saing Tinggi

SM/dok - BERDAYA SAING: Tim PKM Untidar yang diketuai Dr Ahmad Muhlisin MPd memberikan suntikan semangat kepada pelaku wisata arung jeram Sungai Elo dalam program PKM yang didukung RISTEK-BRIN tahun 2020 agar berdaya saing tinggi.

MAGELANG, SM Network – Dosen dan mahasiswa Universitas Tidar (Untidar) memberikan suntikan semangat kepada segenap anggota Paguyuban Arung Jeram Sungai Elo agar mampu berdaya saing. Hal ini tak lepas dari wisata arung jeram di Sungai Elo yang menjadi primadona di Magelang.

Suntikan semangat yang dikemas Program Kemitraan Masyarakat (PKM) dan didukung Kementerian Riset dan Teknologi/Badan Riset dan Inovasi Nasional (RISTEK-BRIN) tahun 2020 ini berlangsung di The Joglo Mendut, beberapa waktu lalu.

Ketua Tim Pelaksana Program, Dr Ahmad Muhlisin MPd mengatakan, program ini bertajuk peningkatan daya saing wisata arung jeram Sungai Elo berbasis ekowisata berkelanjutan. Lewat program ini diharap bisa terwujud pengelola wisata Sungai Elo yang rapi dalam mengelola manajemen.

“Begitu pula sadar dalam menjaga lingkungan dan terampil dalam berbahasa Inggris,” ujarnya dalam keterangan persnya, Kamis (27/8).

Dia menilai, Sungai Elo sampai saat ini masih menjadi primadona wisata di Magelang. Melalui program kemitraan masyarakat ini diharap operator dan guide arung jeram Sungai Elo mampu memiliki daya saing tinggi dan bisa memberi pelayanan terbaik kepada pengunjung.

“Meski pengisi acaranya akademisi, acara tidak membosankan. Pengisi dan peserta acara langsung menggunakan peralatan yang dipakai dalam kegiatan arung jeram agar materi bisa tersampaikan dengan jelas. Antusiasme peserta tampak terlihat selama materi disajikan,” katanya.

Sementara itu, Ketua Paguyuban Arung Jeram Sungai Elo, Nuryana mengutarakan, apresiasinya atas kegiatan yang telah dilaksanakan ini. Ia meminta program dari sivitas akademika Untidar ini bisa berlanjut di tahun depan.

“Masih banyak bantuan yang guide butuhkan, seperti dalam memahami flora Sungai Elo dan berbicara dengan bahasa Inggris. Semoga para guide kelak memiliki sertifikasi kompetensi secara tertulis. Tentu kami harap juga program ini dapat dilaksanakan lagi di tahun depan,” jelasnya.


Asef Amani

Pos terkait

Tinggalkan Balasan