MAGELANG, SM Network – Wali Kota Magelang, dr Aziz membuka selebar-lebarnya kesempatan kepada masyarakat untuk menyampaikan saran, kritik, atau aduan kepadanya secara langsung. Selain bisa datang ke kantor atau rumah dinasnya, ia juga menerima aduan melalui nomor pribadinya.
“Silahkan simpan nomor saya, 081326213445 untuk menyampaikan aduan, saran, atau kritik yang membangun. Nomor ini saya sendiri yang pegang,” ujarnya usai pelantikan di Pendopo Pengabdian, Jumat (26/2).
Didampingi wakilnya, KH M Mansyur, dr Azis mengaku tidak akan membeda-bedakan mana pendukungnya waktu Pilkada 2020 lalu atau tidak mendukungnya. Ia berkomitmen untuk bersama-sama membangun Kota Magelang sehingga dapat terwujud visi “Kota Magelang Maju, Sehat, dan Bahagia”.
“Saya juga ingin dekat dengan rakyat, maka saya sampaikan nomor itu ke publik. Ada permasalahan apa atau punya saran dan kritik apa, sampaikan saja ke nomor itu. Nanti akan saya disposisikan ke dinas terkait,” katanya.
Selain melalui nomor aduan itu, sang dokter juga mempersilahkan warganya untuk datang ke rumah dinasnya. Ia meminta masyarakat tidak sungkan dengannya, sehingga keinginannya “nyawiji” dengan rakyat dapat terwujud.
“Saya bekerja tidak bisa sendirian, ada pak wakil, pak Sekda, OPD, Forpimda, termasuk masyarakat. Kita harus bersama-sama membangun kota ini, sehingga kesejahteraan dapat terwujud,” jelasnya.
Sementara itu, Wakil Wali Kota Magelang, KH M Mansyur mengutarakan, dari aspek religi pihaknya akan meningkatkan religiusitas warganya. Ada sejumlah indikator guna meningkatkan religiusitas tersebut, seperti keimanan dan ketakwaan harus meningkat, lalu tempat ibadah harus makmur betul.
“Pengetahuan keagamaan masyarakat kita juga harus luas dan luwes. Luwes dalam arti kita mengedepankan kerukunan umat beragama. Indikator lain, kerukunan umat semakin erat dan akhlak semakin baik,” ungkapnya yang menyebut akan ada apresiasi untuk para marbot tempat ibadah.
Dalam waktu dekat, kata Kyai Mansyur, pihaknya juga akan membuat kampung-kampung religi di Kota Sejuta Bunga. Kalau sebelumnya sudah ada Kampung Antinarkoba, maka akan semakin lengkap dengan adanya Kampung Religi.
“Kalau sudah Kampung Religi, maka dengan sendirinya akan menjadi Kampung Antinarkoba. Sebab, malu kalau akan menyentuh narkoba karena kampungnya sudah menjadi kampung religi,” tandasnya.