JOGJAKARTA, SM Network – Tujuh puluh persen dari total seluruh warga Yogyakarta akan divaksinasi Covid-19. Tahap pertama proses vaksinasi sendiri sudah dimulai dan diprioritaskan bagi tenaga kesehatan (nakes).
Hal tersebut disampaikan Wakil Wali Kota Yogyakarta, Heroe Poerwadi dalam sebuah talkshow yang digelar virtual, kemarin.
Menurutnya sekitar 300 ribu orang ditargetkan akan divaksin atau 70 persen dari total jumlah penduduk sebanyak 414.000 orang.
Pelaksanaan vaksinasi sendiri akan dilakukan selama empat tahap.
Sebanyak 6.740 nakes yang memenuhi syarat, masuk dalam registrasi vaksinasi tahap pertama.
“Tidak seluruhnya memenuhi syarat untuk dilakukan vaksinasi. Diantaranya karena pernah dan sedang terinfeksi Covid-19, hamil, menyusui dan memiliki komorbid atau penyakit penyerta,” kata Heroe.
Walaupun begitu, Heroe berharap agar seluruh nakes yang ada di Kota Yogyakarta memenuhi syarat untuk ikut pelaksanaan vaksinasi.
Hingga saat ini, proses vaksinasi masih terus dilakukan di Kota Yogyakarta.
Di tahap pertama, Kota Yogyakarta menerima setidaknya 9.800 dosis vaksin dari Dinas Kesehatan DIY.
Pelaksanaan vaksinasi dilakukan di 31 fasilitas pelayanan kesehatan (faskes) yang terdiri dari 18 puskesmas, tujuh rumah sakit rujukan penanganan Covid-19, empat rumah sakit swasta non rujukan penanganan Covid-19 dan dua klinik kesehatan.
Tahap pertama vaksinasi ini ditargetkan selesai pada Maret 2021. Sementara, pihaknya masih menunggu kedatangan vaksin untuk tahap kedua yang rencananya diprioritaskan bagi tenaga pelayanan publik dan lanjut usia (lansia).
“Tahap kedua kita dapat kabar dalam satu pekan atau dua pekan kedepan ada tambahan vaksin. Tahap dua diupayakan mulai Januari sampai April 2021,” ujar Heroe yang juga Ketua Harian Satgas Penanganan Covid-19 tersebut.
Sedangkan, untuk vaksinasi tahap ketiga diprioritaskan bagi masyarakat rentan yang akan dimulai pada April 2021 hingga 2022 mendatang.
“Tahap keempat akan dilaksanakan hingga 2022. Pelaksanaan vaksinasi pada masyarakat umum nantinya akan digunakan pendekatan klaster, siapa dulu yang akan dimulai vaksinasi ke masyarakat,” tutupnya.