MAGELANG – Melalui Program Penguatan Kapasitas (PPK), Organisasi Mahasiswa (Ormawa) Himpunan Mahasiswa Ilmu Komunikasi (HMIK) Untidar Universitas Tidar (Untidar) yang terdiri dari 15 mahasiswa, membuat program rumah literasi dan pojok literasi di Desa Ngepanrejo, Kecamatan Bandongan, Kabupaten Magelang.
Ketua PPK Ormawa HMIK Untidar, Maria Indah Freshintia menjelaskan, rumah literasi dan pojok literasi dibentuk untuk mengatasi permasalahan pendidikan, meningkatkan minat baca dan belajar anak-anak serta masyarakat di Desa Ngepanrejo.
“Untuk perbedaannya, rumah literasi sebagai pusat dari kegiatan literasi di Desa Ngepanrejo, dengan buku yang lebih banyak dan lengkap serta tempat yang lebih luas dibandingkan pojok literasi yang terdapat di 5 dusun. Setiap bulannya rumah literasi ini menerima laporan dari setiap kegiatan di pojok literasi. Jadi di rumah literasi ini akan menampung semua data-data kegiatan yang dilakukan di pojok literasi,” ucapnya.
Alasan dipilihnya Desa Ngepanrejo sendiri, sebab kualitas pendidikan di desa tersebut masih sangat rendah. Rumah literasi sendiri terdapat di Dusun Posong, sedangkan untuk pojok literasi berada di Dusun Beji, Citran, Petung Ombo, Petung Lumut, dan Garengan.
“Diketahui pada tahun 2021, dari sekitar 4000 orang yang ada di Desa Ngepanrejo, terdapat sekitar 600 orang yang hanya lulus Sekolah Dasar (SD), dan sekitar 200 orang yang tidak tamat SD. Sehingga kami dari PPK Ormawa HMIK merumuskan program tersebut, agar masyarakat terutama anak-anak di Desa Ngepanrejo sadar akan pentingnya pendidikan dan memotivasi mereka agar terus melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi,” tambahnya.
Mewakili Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Magelang, Drs. Joko Prayitno mengatakan, angka Anak Tidak Sekolah (ATS) di Kabupaten Magelang sendiri sangat tinggi. Sehingga dia berharap, program ini mampu meningkatkan minat baca masyarakat Desa Ngepanrejo.
“Dengan adanya rumah literasi ini, diharapkan mampu meningkatkan Sumber Daya Manusia (SDM) di Desa Ngepanrejo. 6 literasi dasar harus diterapkan sehingga masyarakat akan melek semuanya, yang utama adalah literasi baca tulis,” ujarnya.
Mewakili masyarakat Ngepanrejo, Kepala Desa Ngepanrejo, Nur Hakim mengucapkan terima kasih karena atas program yang rumah literasi dan pojok literasi yang telah dibuat.
“Bisa dibilang di Desa Ngepanrejo ini cukup kurang melek terhadap ilmu umum, padahal ilmu umum itu sangat penting. Ibaratnya ilmu pelajaran itu lempoh, sedangkan tanpa ilmu agama itu buta, jadi semuanya itu harus seimbang. Saya mengucapkan terima kasih kepada Untidar, berkat program ini harapannya warga akan lebih melek dan termotivasi untuk belajar ilmu umum,” jelasnya.
Hingga saat ini terdapat 400 buku di rumah literasi dan 5 pojok literasi. Namun menurut Maria, jumlah buku tersebut masih sangat kurang. Karena di setiap pojok literasi memerlukan sekitar 200 buku untuk memfasilitasi masyarakat di setiap dusun. Sehingga diperlukan sekitar 1200 buku untuk melengkapi semua pojok literasi.
“Untuk penerimaan buku, kami menyediakan 2 jalur yaitu dari donasi dan membeli sendiri Bulan september sampai oktober kita mengajak seluruh elemen khususnya mahasiswa Untidar untuk turut andil dalam program kita salah satunya berdonasi buku layak pakai. Jika ingin berdonasi dapat melalui Instagram @ppkormawahmikuntidar2023 dan @hmikuntidar,” terangnya.