SLEMAN, SM Network – Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Kabupaten Sleman membantah kabar adanya pedagang di Pasar Pakem yang terkonfirmasi positif Covid-19. Bantahan itu disampaikan menyusul beredarnya rekaman yang berisi ajakan agar tidak berbelanja di Pasar Pakem untuk sementara waktu.
Suara perempuan di dalam rekaman yang tersebar di sejumlah grup WhatsApp itu menyebutkan, ada seorang penjual di Pasar Pakem yang berasal dari Dusun Pakemgede, Desa Pakembinangun terpapar Covid-19.
Imbas dari kejadian itu, Pasar Pakem sepi pengunjung. Para pedagang lantas berinisiatif membuat video amatir yang menggambarkan sepinya pembeli sehingga dagangan tidak laku. Mereka berharap keadaan bisa kembali seperti semula.
Juru Bicara Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Sleman Shavitri Nurmala Dewi menegaskan, kasus positif di Pasar Pakem bukan pedagang melainkan midring alias tukang kredit keliling. “Atas temuan kasus ini juga sudah dilakukan RDT (rapid diagnostic test) terhadap 14 orang kontak erat pasien bersangkutan, dan hasilnya semua non reaktif,” beber perempuan yang akrab disapa Evi ini, Senin (10/8).
Dari hasil koordinasi dengan Disperindag, Pasar Pakem dinyatakan tetap dibuka karena dipastikan tidak ada pedagang yang terkonfirmasi positif. Pengunjung diminta tidak perlu khawatir karena telah dilakukan sterilisasi pasar oleh petugas.
Sementara itu menanggapi kabar bahwa pasien tersebut berasal dari Pakemgede, Evi menjelaskan sesuai keterangan Relawan Lawan Covid-19 Desa Pakembinangun, ada dua warga yang terkonfirmasi positif. Salah satunya adalah penduduk Dusun Pakemgede yang kini dikarantina di Asrama Haji. Sedangkan pasien positif lainnya adalah warga Dukuh Sempu yang menjalani isolasi di rumah sakit.
“Keluarga atau warga yang kontak erat akan menjalani pemeriksaan dan karantina mandiri di rumah masing-masing. Tim pelapor relawan des dibantu satgas dusun setempat juga terus melakukan pemantauan,” jelasnya.
Amelia Hapsari