SLEMAN, SM Network – Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Sembada Sleman tahun depan menargetkan 1.000 pelanggan dari kalangan masyarakat berpenghasilan rendah (MBR). Berbeda dengan pelanggan reguler yang dikenai tarif Rp 1,1 juta untuk pemasangan baru, pelanggan MBR cukup membayar Rp 400 ribu.
“Target kami tahun depan masih tetap konsen untuk melayani MBR di pedesaan dan pemukiman,” kata Direktur PDAM Sleman Dwi Nurwata kepada Suara Merdeka, kemarin.
Peminat program ini cukup banyak bahkan sudah ada 1.067 nama yang masuk dalam daftar tunggu. Pada 2020 ini, PDAM juga menyasar 1.000 pelanggan MBR. Belum sampai akhir tahun, target itu telah tercapai.
Untuk bisa menikmati fasilitas ini, ada beberapa kriteria yang harus dipenuhi. Sesuai pedoman, salah satu syarat yang paling penting adalah daya listrik rumah tangga harus dibawah 900 Watt. Setelah mendaftar, calon pelanggan akan terlebih dulu disurvei. Kemudian, dilakukan verifikasi atau uji petik. “Seleksi untuk jadi pelanggan MBR memang cukup ketat. Tapi paling tidak sudah bisa membantu masyarakat karena yang dicari adalah yang benar-benar memenuhi kriteria,” sambung Dwi.
Terkait angka target yang tidak berubah dari tahun sebelumnya yakni 1.000 pelanggan, dia menjelaskan, hal ini karena disesuaikan dengan idle capasity. Saat ini, kapasitas yang belum digunakan masih tersisa 80 liter per detik.
“Kecuali di tahun 2021 kita bisa menambah debit, maka tahun berikutnya akan ditingkatkan targetnya,” terang dia.
Implementasi program MBR merupakan bagian dari upaya pencapaian target SDG’s. Salah satunya harus bisa melayani akses bersih minimal 68 persen dari keseluruhan jumlah penduduk. Sekarang, capaian Sleman sudah di angka 27 persen.
Layanan PDAM di Bumi Sembada ini dipenuhi dari berbagai sumber antara lain 3 mata air, 2 air permukaan, 15 sumur dalam, dan 12 sumur dangkal. Total kapasitasnya adalah 480 liter detik yang dimanfaatkan oleh hampir 40 ribu pelanggan.
Selain pemasangan baru, tahun depan PDAM Sleman juga akan fokus pada optimalisasi debit produksi. Langkah ini diupayakan seiring dengan pertumbuhan masyarakat. Sasarannya meliputi Bedog dan Sleman berupa penambahan debit dan jaringan, serta lokasi Sungai Opak Berbah dalam bentuk penambahan debit dan reservoir. Pada pelaksanaan kegiatan ini, PDAM bekerjasama dengan DPUPKP. “Sudah dikoordinasikan. PDAM yang mengajukan usulan kemudian DPUPKP melaksanakan. Setelah selesai akan diserahkan kepada kami,” jelas Dwi.
Untuk lokasi di Bedog dan Berbah, sudah ada instasi pengolahan. Sementara untuk sasaran di Sleman, pihaknya harus terlebih dulu membuat intake karena di lokasi belum tersedia instalasi pengolahan.(Amelia Hapsari)