TEMANGGUNG, SM Network – Kepala Seksi Surveilans dan Imunisasi Dinas Kesehatan Kabupaten Temanggung, Sukamsih, mengatakan, akibat serangan demam berdarah dengue (DBD), yang cukup masif menyebabkan satu balita meninggal dunia dan 116 orang lain di Kabupaten Temanggung harus menjalani perawatan di rumah sakit. “DBD telah memakan satu korban nyawa anak balita warga Kelurahan Parakan Kauman.
Lalu ada 116 orang harus dirawat di rumah sakit,”ujarnya kemarin. Atas kejadian ini Dinas Kesehatan Kabupaten Temanggung, menyatakan sebanyak enam desa/kelurahan, mengalami kejadian luar biasa (KLB) demam berdarah dengue (DBD). Antara lain, Kelurahan Parakan Kauman Kecamatan Parakan, Desa Kedu Kecamatan Kedu.
Desa Kandangan, Wadas dan Desa Kedungumpul di Kecamatan Kandangan, dan Kelurahan Sidorejo Kecamatan Temanggung. Guna meminimalisir dampak yang lebih parah di enam titik tersebut sudah dilakukan fogging (pengasapan). Selain itu kepada masyarakat juga telah dilakukan sosialisasi tentang pemberantasan sarang nyamuk. Dikatakan, kasus DBD juga ditemukan di Pikatan Mudal Kecamatan Temanggung, di mana pada awal 10 orang diketahui positif menderita DBD, dan bertambah dua orang lagi.
Dari jumlah tersebut 10 orang sudah menjalani rawat jalan, sedangkan dua orang masih dirawat di RSUD Temanggung. Menurut dia, kasus DBD saat ini memang semakin merebak sehingga perlu penanganan yang lebih serius. Namun, dalam pencegahan DBD ini harus melibatkan semua unsur, artinya tidak bisa hanya pemerintah saja yang bergerak melakukan penanganan, tapi harus ada sinergi.
“Di sini tidak hanya pemerintah saja yang bertanggung jawab, namun masyarakat juga mempunyai tanggung jawab yang sama dalam mencegah perkembangan penyakit ini dengan menjaga kebersihan rumah dan lingkungan. Jangan sampai ada air tergenang untuk bekembang biak nyamuk aedes aegypti,”katanya.
Raditya Yoni A