SLEMAN, SM Network – Berselang hampir dua pekan pasca insiden susur Sungai Sempor, civitas SMPN 1 Turi Sleman mulai bangkit. Deklarasi move on disuarakan ratusan siswa beserta guru, Senin (2/3) di halaman sekolah setempat.
Kegiatan ini dipimpin langsung oleh Bupati Sleman Sri Purnomo. Dari pantauan, acara deklarasi dimulai pukul 07.15 WIB. Mengenakan kaos warna biru bertuliskan Ayo Move On, anak-anak mendeklarasikan komitmen untuk semangat belajar serta saling menghormati dan menyayangi. “Kami siap move on. Yes, yes, yes,” seru para siswa sembari mengepalkan tangan ke atas.
Untuk mengembalikan semangat, anak-anak diajak flash mob. Bupati, Wakil Bupati, dan jajaran pejabat Pemkab Sleman juga ikut menari bersama. Kepada para siswa, Bupati Sri Purnomo berpesan agar mereka tidak berlarut-larut dalam duka. “Musibah itu jadi pelajaran bagi semua. Kita harus bangkit dan menjadikan ini sebagai evaluasi,” katanya.
Untuk mengembalikan kondisi mental siswa benar-benar kembali stabil, Sri meminta agar yel-yel move on terus digelorakan tiap akan memulai kegiatan belajar-mengajar. “Anak-anak perlu tambahan motivasi agar semangat dalam belajar. Setelah ini, mereka akan diajak belajar dengan metode yang menyenangkan,” kata Sri.
Pada kesempatan itu hadir pula Wakil Ketua DPRD DIY Huda Tri Yudiana, yang merupakan alumni SMPN 1 Turi. Di hadapan ratusan murid, Huda memberikan motivasi untuk memperbanyak ibadah, menghormati guru dan orang tua, tekun belajar, dan tidak mudah terpengaruh hal-hal yang tidak benar.
Tidak lupa, politisi PKS ini juga mendoakan 10 siswi yang meninggal saat mengikuti kegiatan susur sungai. “Insya Allah, mereka syuhada karena meninggal saat menuntut ilmu,” ucapnya.
Amelia Hapsari