PP Muhammadiyah: Jangan Tolak Jenazah Korona

ilustrasi

YOGYAKARTA, SM Network – Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah Haedar Nashir menyayangkan adanya penolakan jenazah pasien korona yang belakangan ini terjadi di beberapa daerah. Ia mengatakan, pasien yang meninggal akibat covid-19 merupakan saudara yang harus diperlakukan dengan penghormatan yang baik.

Bahkan menurut Tarjih Muhammadiyah, ”pasien korona meninggal dunia yang sebelumnya telah berikhtiar dengan penuh keimanan untuk mencegah dan atau mengobatinya, maka mendapat pahala seperti pahala orang mati syahid”.

”Jika pemerintah dan para pihak telah menetapkan kuburan bagi jenazah korona sesuai protokol maka tidak sebaiknya warga menolak penguburan apalagi sampai meminta jenazah yang sudah dimakamkan dibongkar kembali dan dipindahkan,” tandas Haedar, kemarin.

Ia minta agar mereka yang terkena positif korona juga harus disikapi dengan baik. Jika dikarantina di satu lokasi atau menempuh karantina sendiri di kediamannya tak boleh ditolak. Ia berharap aparat setempat agar dengan bijak mengedukasi warga agar tidak ada yang menolak.

Terlalu Panik Menurut Haedar, semua pihak diminta berkorban dan menunjukkan keluhuran sikap kemanusiaan dan kebersamaan. Warga yang menolak agar diberi pemahaman, mereka mungkin terlalu panik dan belum mengerti.

Peran tokoh dan pemuka agama setempat sangat penting. Dengan pemahaman yang benar, mereka bisa memahami kondisi yang sedang terjadi. Ini saatnya menunjukkan bahwa masyarakat Indonesia benar-benar berjiwa sosial, gotong royong, dan relijius.

”Apalagi kepada korban korona yang meninggal dan keluarganya, yang semestinya kita berempati dan membantu,” tandasnya. Ia menilai sikap berlebihan justru tidak menunjukkan keluhuran budi dan solidaritas sosial yang selama ini jadi kebanggaan bangsa Indonesia.


Agung PW/Kim

Pos terkait

Tinggalkan Balasan