MUNGKID, SM Network – Mengingat aktivitas Gunung Merapi yang mengalami peningkatan secara signifikan, Plt Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Magelang, Edy Susanto mengatakan bahwa tempat paling aman bagi warga yang tinggal di Kawasan Rawan Bencana (KRB) III Gunung Merapi saat ini adalah pengungsian atau Tempat Evakuasi Akhir (TEA). Sesuai konsep desa bersaudara, Edy mengatakan wargalah yang mengungsi, bukan diungsikan.
“Ini konsepnya. Namun tentunya bila peningkatan cukup signifikan dan perlu dilakukan upaya lebih memaksa, maka akan kita lakukan. Orientasi kita adalah penyelamatan jiwa manusia,” jelas Edy, saat dihubungi Senin (4/1).
Berdasarkan rekomendasi BPPTKG, ada tiga desa di Kabupaten Magelang yang memiliki potensi bahaya yaitu Ngargomulyo, Krinjing dan Paten. Sedangakan Desa Keningar, di luar rekomendasi perkiraan bahaya BPPTKG. Namun atas dasar rasa takut dan trauma akibat kejadian erupsi Merapi tahun 2010 lalu, maka pemerintah desa setempat memfasilitasi evakuasi pengungsian.
“Jadi sekarang ada empat desa yang turun,” paparnya. Desa-desa tersebut menjadi target diberikannya informasi tentang perkembangan aktivitas gunung Merapi yang signifikan.
“Sekali lagi, tempat yang paling aman untuk warga yang tinggal di daerah KRB saat ini adalah pengungsian,” tegas Edy. Edy menambahkan, peningkatan aktivitas Gunung Merapi yang cukup signifikan harus direspon dengan upaya antisipatif. Saat ini, kelompok rentan di desa Ngargomulyo sudah kembali ke pengungsian.
“Hal itu memang penting untuk dilakukan sebagai upaya penyelamatan jiwa,” ujarnya.
Diketahui bahwa sejumlah warga Desa Ngargomulyo kembali menempati TEA di Balai Desa Tamanagung Muntilan. Dalam hal ini, pemerintah desa, satgas dan relawan setempat sudah langsung merespon yang berhubungan dengan pengungsian.
“Tentu dengan segala keterbatasan karena memang ini sifatnya darurat. Namun kita tetap berusaha memberikan yang terbaik untuk warga. Kita layani masyarakat sebaik-baiknya,” terang Edy.
Sebanyak 106 warga desa Ngargomulyo mengungsi kembali ke TEA Tamanagung Muntilan Kabupaten Magelang, Minggu (3/1/). Mereka kembali mengungsi karena aktivitas Gunung Merapi mengalami peningkatan signifikan. Saat ini, total jumlah pengungsi sebanyak 225 jiwa yang menempati dua titik pengungsian, masing-masing di TEA Tamanagung Muntilan dan Balai Desa Mertoyudan.