Pemprov Akan Bangun Masjid Agung di Magelang

SEMARANG, SM Network – Untuk mendukung program Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN) Borobudur, Pemerintah Provinsi Jawa Tengah (Pemprov Jateng) bersama Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Magelang, berencana membangun Masjid Agung Jawa Tengah (MAJT) di Kabupaten Magelang.

Saat ini proses pembebasan lahan hampir selesai. Kepala Dinas Pekerjaan Umum, Bina Marga, dan Cipta Karya Provinsi Jawa Tengah Hanung Triyono menyampaikan, rencana MAJT di Magelang juga sebagai konektivitas Candi Borobudur, Gereja Ayam, Puthuk Setumbu, dan Mendut.

Bacaan Lainnya

MAJT akan dibangun di lahan seluas 5 ha. ”Pembangunan masjid fisiknya kita rencanakan tahun depan. Tahun ini detail engineering design (DED) final, termasuk sayembara hingga studi banding, dari pakar, profesional, pakar lingkungan, akademisi, biar bisa menjadi lebih baik” kata Hanung, Rabu (19/2).

Dia menambahkan, pembangunan MAJT juga bertujuan untuk memberikan wadah sebagai tempat ibadah sekaligus pusat kajian atau Islamic Center. Menurutnya, Islamic Center itu adalah gagasan yang muncul dari para ulama Magelang, yang melihat belum ada tempat memadai untuk kegiatan ibadah dan pusat kajian Islam.

Nonperibadatan

Selain menjadi tempat peribadatan, seperti shalat dan pengajian tafsir, juga bisa menjadi pusat nonperibadatan, yakni tempat wisuda, musda, pernikahan, seminar, pameran, wisata, pameran UMKM, bahkan mendorong wisata halal serta wisata religi.

MAJT akan dilengkapi bangunan pendukung, area pejalan kaki di sebelah Sungai Elo, dan lainnya. Masyarakat bisa menikmati pemandangan desa yang akan menjadi satu kesatuan dengan desa wisata. Bahkan, pintu masuk kawasan itu akan didesain khusus, dengan muara untuk membangun pariwisata nasional. ”MAJT juga untuk menunjang salah satunya kawasan superprioritas Borobudur (KSPN Borobudur),” kata Hanung.

Saat ini, desain MAJT Magelang disayembarakan. Sudah ada 30 peserta yang berniat mengikuti, dengan peserta arsitek profesional dari seluruh dunia. Yang jelas, desainnya diharapkan akan bernuansa islami dan Jawa Tengah.

Tujuan sayembara tersebut agar masyarakat umum juga dilibatkan. Dengan demikian, ide mereka bisa ditampung dan dipilih yang terbaik. ”Juri sayembara dari budayawan, legislatif, judikatif, kalangan arsitektur baik nasional atau daerah, sampai akademisi,” tandasnya. 


(SM Network/H81-41)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan