YOGYAKARTA, SM Network – Pembatasan dilakukan di sejumlah sektor selama pandemi Covid-19, tak terkecuali tempat penjualan hewan kurban menjelang Idul Adha akhir Juli ini. Di Jogja, Pemerintah Kota (Pemkot)-nya bahkan sampai berancang-ancang membatasi jumlah tempat penjualan hewan kurban.
“Kami berupaya untuk meminimalisasi tempat penjualan hewan kurban artinya kalau tahun lalu ada 58 titik, tapi tahun ini kalau bisa maksimal separuhnya saja karena untuk mencegah penyebaran Covid-19 juga,” papar Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kota Jogja Sugeng Darmanto, Selasa (14/7).
Sugeng menjelaskan, untuk tahun lalu dari 58 lokasi penjualan hewan kurban, terbanyak ditemukan di wilayah Kecamatan Umbulharjo. Sementara di Kecamatan Gondomanan dan Pakualaman, tidak ditemukan tempat penjualan hewan kurban. Adapun terkait kebijakan pembatasan jumlah penjual hewan kurban, Sugeng mengakui pihaknya memang berupaya untuk tidak memudahkan pendirian tempat penjualan.
“Bahkan tahun ini untuk membuka tempat penjualan hewan kurban saja harus ada izin dari Walikota nanti yang eksekusi kecamatan. Jadi kami berupaya tidak mudah membuka tempat penjualah hewan kurban,” papar dia.
Lantas, bagaimana dengan penjual hewan kurban yang sudah terlanjur membuka lokasi berjualannya? Sugeng menjawab hal itu diserahkan langsung ke pihak kecamatan untuk menyelesaikannya.
“Kalau tetap berjualan ya kami berharap mereka bisa bergabung dengan penjual lain dan lokasinya harus diperlebar karena kami juga menetapkan untuk lokasi penjualan ada skala rasio,” tutur dia.
Terkait dengan hewan kurbannya sendiri, Sugeng menjelaskan secara prinsip haruslah sehat, terutama hewan kurban dari luar DIY yang ditunjukkan dengan Surat Keterangan Kesehatan Hewan dari asal hewan tersebut. Lalu juga kami pantau apa orang yang membawa hewan kurban itu harus dikenakan rapid test, lalu bagaimanq proses higienitas pada tali hewan karena ini yang sering dipegang.
“Nah, apa tali itu sering dicuci atau tidam dan kemudian diupayakan hewan itu dimandikan meksipun juga akan susah memandikan hewan karena hewan ada juga yang datang pada hari H atau saat akan disembelih. Namun upaya kami adalah membersihkan apa yang bisa dibersihkan itu seperti tali tadi misalnya,” tandas dia.
Gading Persada