SLEMAN, SM Network – Pemda DIY telah mencanangkan gerakan wajib pakai masker. Salah satunya dengan meminta setiap instansi untuk pengadaan masker secara swadaya. Selain itu, pada Jumat (15/5) lalu setiap instansi juga melakukan pembagian masker kepada masyarakat di ruang publik seperti pasar dan terminal. Merespon gerakan itu, Pemkab Sleman memberikan edukasi kepada para pedagang di pasar tradisional. Sosialisasi disampaikan melalui lurah pasar, yang sebelumnya telah dibriefing oleh Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag).
“Kalau ada pedagang yang bandel tidak memakai masker, konsumen tidak usah membeli dagangannya. Pilih yang penjualnya pakai masker. Itu sebagai bentuk sanksi sosial agar mereka patuh,” tegas Bupati Sleman Sri Purnomo, kemarin. Sebaliknya, pembeli juga harus taat mengenakan masker saat akan masuk ke pasar. Pastikan membawa masker dari rumah. Terkait hal ini, petugas keamanan pasar diminta aktif memantau.
“Pembeli dan penjual harus sama-sama pakai masker agar tidak muncul klaster (penyebaran virus corona) pasar tradisional. Terlebih menjelang lebaran, pasar pasti ramai,” ujar Sri. Untuk monitoring protokol pencegahan penularan Covid-19, Pemkab Sleman telah membentuk gugus tugas di pasar tradisional. Sementara, baru ada di 13 pasar. Anggota gugus tugas ini berasal dari paguyuban pedagang pasar.
“Semua sudah sepakat jika menjumpai kerumunan di lingkungan pasar, akan langsung dibubarkan,” kata Kepala Disperindag Sleman Mae Rusmi Suryaningsih saat ditemui secara terpisah. Dia mengklaim, hampir 90 persen pedagang sudah patuh mengenakan masker saat melayani pembeli. Kewajiban memakai masker ini tidak hanya berlaku di pasar yang berada dibawah pengelolaan Pemkab, namun juga pasar yang dikelola oleh pemerintah desa. Bahkan, ada pula kesepakatan tidak boleh masuk pasar tanpa mengenakan masker.
“Untuk pasar yang dikelola pemerintah desa, kami sudah berkoordinasi dengan Dinas PMD (Pemberdayaan Masyarakat Desa). Pedagang pasar desa juga menerapkan prosedur pencegahan Covid-19,” tutupnya.
Amelia Hapsari