MAGELANG, SM Network – Gara-gara virus korona, jumlah penumpang bus antar kota antar provinsi (AKAP) yang turun di Terminal Tidar Kota Magelang turun drastis. Memasuki bulan April ini, jumlah penumpang hanya berkisar 300 orang dari sebelumnya pada 25 Maret mencapai sekitar 1.135 orang.
Kepala Terminal Tipe A Tidar Kota Magelang, Lilik Hartanto mengatakan, per 1 April lalu terminal yang datang sekitar 299 orang, sedangkan pada 2 April sekitar 295 penumpang. Penurunan ini disinyalir karena adanya pandemi Covid 19 yang membuat aktivitas orang menurun.
“Penurunan mulai terasa di bulan April, karena di Maret lalu penumpang harian bisa di atas 500 orang. Dari data yang ada, pada 26-31 Maret secara berurutan tercatat ada 964 orang, 767 orang, 928 orang, 774 orang, 434 orang, dan 409 orang,” ujarnya saat dihubungi, Jumat (3/4).
Dia menuturkan, mereka merupakan penumpang dari Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi (Jabodetabek) serta Jogjakarta. Pihaknya tak bisa memprediksi berapa banyak penumpang yang akan turun lagi di terminal selama beberapa hari ke depan.
“Kalau kondisi seperti ini (pendemi covid-19, Red) sulit diprediksi,” katanya.
Likik mengaku, pihaknya tidak mau terlena meski jumlah penumpang yang sedikit. Hal ini mengingat kondisi saat sekarang tengah dilanda pamdemi Covid 19, sehingga prosedur pengecekan kesehatan teatp dilakukan guna pencegahan penularannya.
Di terminal ini, pihaknya mendirikan posko kesehatan. Penumpang yang turun dari bus wajib menuju posko untuk menjalani pemeriksaan kesehatan. Di posko, mereka harus antre mencuci tangan dan menggunakan hand sanitizer yang telah disediakan.
“Lalu, mereka duduk dan menjaga jarak dengan penumpang lainnya sekitar satu meter lebih untuk menunggu di periksa identitasnya oleh petugas dari Dishub, TNI, dan Polri dengan menunjukkan Kartu Tanda Penduduk (KTP). Setelah itu diperiksa suhu badannya oleh tim dari Dinas Kesehatan (Dinkes), lalu diminta masuk ke bilik steril,” paparnya.
Jika suhu badan penumpang tidak normal, maka mendapatkan penanganan yang lebih intensif. Sejauh ini, Lilik menyebutkan, tidak ada penumpang yang mengalami gejala yang dicurigai terpapar covid-19.
“Semua terpantau dalam kondisi sehat. Kita juga mengimbau kepada para agen-agen atau pengelola kios untuk menjaga kebersihan kiosnya. Kita beri edukasi bahwa virus ini harus kita waspadai bersama,” jelasnya seraya menambahkan, banyak kios yang mulai tutup lantaran sepi penumpang.
Asef Amani