Nakes RSUD Sleman Keluhkan Keterbatasan Fasilitas

SM/Amelia Hapsari - SEKDA SLEMAN : Kiswaya

SLEMAN, SM Network – Tenaga medis RSUD Sleman mengeluhkan keterbatasan fasilitas yang ada di tempat kerja mereka. Para tenaga kesehatan itu bahkan sempat melontarkan opsi penutupan rumah sakit apabila tidak ada perbaikan kondisi.
“RSUD Sleman sempat geger minta tutup. Banyak nakes yang khawatir dan kirim WA ke saya Sabtu-Minggu kemarin,” ungkap Sekda Sleman Harda Kiswaya, Senin (21/9).

Merespon persoalan itu, jajaran Pemkab langsung menggelar rapat dan diputuskan untuk segera melengkapi fasilitas yang ada di RSUD Sleman. Dari hasil diskusi intens, Pemkab bersedia menggelontorkan anggaran hingga Rp 3 miliar untuk pengadaan alat penyaring udara.

Harda merinci alat itu terdiri dari satu unit piranti sentral seharga Rp 1,4 miliar, ditambah beberapa unit perangkat mobile yang masing-masing harganya Rp 250 juta. “Tadi pagi baru diputuskan. Alat ditempatkan di RSUD Sleman, kita akan lihat anggaran, jika memungkinkan tidak tertutup kemungkinan dipasang pula di RSUD Prambanan,” ujarnya.

Dia menegaskan, dalam waktu 1-2 minggu ini, filter udara tersebut harus sudah dibeli mengingat piranti itu merupakan kebutuhan yang mendesak di tengah situasi angka kasus Covid-19 yang terus bertambah. “Siang ini evaluasi anggaran perubahan dari provinsi akan diserahkan. Besok keluar, langsung di-Perda-kan,” kata Harda.

Menurutnya, pengadaan alat itu penting demi mendukung kenyamanan petugas kesehatan. Pemasangan alat penyaring udara diharapkan bisa meminimalisir resiko penularan Covid-19. Sementara untuk ketersediaan sarana alat kesehatan, Harda mengatakan sejauh ini tidak ada masalah sepanjang bisa dikelola dengan baik.

“Yang penting psikologis para nakes dikuatkan, dalam artian diyakinkan tidak akan tertular Covid-19. Jangan sampai rumah sakit tutup karena itu akan membuat psikologis masyarakat terbebani, perawatan pasien juga tidak bisa maksimal,” tutupnya.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan