Merapi Miliki Dua Kubah Lava Baru

SM/Dananjoyo Kusumo

SLEMAN, SM Network – Gunung Merapi kini memiliki dua kubah lava. Kubah yang terbaru berada di sisi tengah.
Saat awal fase erupsi 2021, Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) sempat mendeteksi adanya gundukan di tengah kawah. Namun pertumbuhannya baru teramati pada 4 Februari 2021 kendati lajunya masih sangat lambat.

“Baru kali ini dalam sejarah erupsi Merapi memiliki dua kubah lava. Kita berharap ini bukan sesuatu yang sangat membahayakan,” kata Kepala BPPTKG Hanik Humaida, Jumat (5/2).

Sebelumnya, di Merapi sudah muncul kubah lava erupsi 2021 yang terletak di sisi barat daya yakni kawah Lava1997. Kubah ini mulai teramati pada 4 Januari 2021 dan terus tumbuh hingga kini mencapai volume 117.000 meter kubik. Kecepatan pertumbuhan kubah di sisi barat daya ini rata-rata 13.000 meter kubik per hari.

Berdasar data hiposenter, aktivitas Merapi saat ini membentuk suatu cekungan yang melebar. Pelebaran hiposenter ini terpantau sejak Desember 2020. Dalam perkembangannya, ujung sebelah kiri menembus kawah Lava1997 sedangkan ujung kanan hiposenter menuju kubah lava di tengah.

“Bukan ada dua kepundan melainkan dike yang merupakan tempat keluarnya magma. Kubah itu masih satu area tapi titik lemahnya ada dua ujung,” terang Hanik.

Dengan adanya perkembangan aktivitas ini, penilaian bahaya ke depannya akan dilakukan untuk masing-masing kubah lava. Asesmen ini antara lain mencakup kecepatan dan volume kubah, serta jarak jangkau apabila terjadi awan panas.
Kubah lava baru yang ada di tengah kawah agak selatan ini diperkirakan memiliki ancaman bahaya ke Sungai Gendol. Sebab, bukaan kawah mengarah ke sisi penjuru tenggara. Sampai saat ini pun BPPTKG belum mengubah rekomendasi daerah bahaya mengingat pertumbuhan kubah yang masih lambat.

“Jika terjadi awan panas, diperkirakan belum menjangkau pemukiman,” tambah Hanik.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan