Merangkak Naik, Wonosobo Peringkat Dua Termiskin Jateng

Ilustrasio Kemiskinan : Google

WONOSOBO, SM Network – Pengentasan kemiskinan nampaknya masih menjadi program prioritas pemerintah pada 2020, pasalnya Wonosobo masih berada di urutan paling buncit sebagai Kabupaten termsikin di Jawa Tengah (Jateng).

Dari 35 Kabupaten Kota di Jateng, Wonosobo masih berada di posisi kedua sebagai Kabupaten termiskin se Jateng setelah Kabupaten Kebumen. Sekretaris Daerah (Sekda) Wonosobo, One Andang Wardoyo dalam acara bincang-bincang bersama Bupati yang bertajuk refleksi akhir tahun 2019 mengatakan, salah satu fokus untuk 2020 mendatang juga masih terkait mengurai angka kemiskinan yang kini sudah membaik, dari pertama menjadi kedua.

Bacaan Lainnya

Kemajuan daerah dikatakan Andang ditopang dengan beberapa indikator seperti rata lama sekolah yang memang masih rendah. Namun adanya beberapa program seperti yang dibuka Balai Latihan Kerja Digital Kreatif bisa menjadi pendongkrak untuk meningkatkan SDM.

“Proyeksinya, dengan dibukanya pusat pergudangan di Mendolo serta pembukaan pasar induk yang sebentar lagi selesai maka harapan kami perekonomian akan naik signifikan. Dengan dibangunya beberapa pasar seperti pasar induk yang masih dalam proses pembangunan, ribuan lapangan pekerjaan baru akan tercipta,” jelasnya.

Peningkatan SDM

Lebih lanjut dirinya mengatakan, pada 2020 peningkatan SDM juga difokuskan untuk miliki daya saing di antaranya kemampuan bahasa yang bagus dan bekal keahlian entrepreneur.

“Di SMKN 2 sudah menjadi tempat uji kompetensi dan LSPP1 sehingga bisa dapatkan sertivikat kompetensi di sana. Sementara dari sisi pertanian, petani didorong untuk tidak dijual bahan baku mentah. Kita juga melihat potensi dari banyaknya pondok pesantren yang bisa menjadi pesantren entrepreneur sehingga mereka bisa memberdayakan para santri untuk mandiri secara ekonomi,” Tegasnya.

Sementara itu untuk mengentaskan kemiskinan di Wonosobo, Ketua Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Wonosobo, Ariadi menargetkan 2020 terdapat 10 ribu lapangan pekerjaan baru. Dengan membuka pabrik seperti garment dan menggaet investor masuk Wonosobo, akan banyak lapangan pekerjaan baru sehingga permasalahan kemiskinan di Wonosobo bisa berkurang.

“Kita targetkan 10 ribu lapangan pekerjaan baru tercipta di 2020, pembangunan pasar yang segera rampung juga akan menambah ribuan pekerjaan baru,” tandasnya. Lebih lanjut dirinya mengatakan, terciptanya lapangan pekerjaan baru harus dibarengi SDM yang unggul sehingga tidak diisi oleh pekerja-pekerja luar daerah. “SDM yang unggul harus dipersiapkan, sehingga banyaknya lapangan pekerjaan yang ada bisa hdiisi masyarakat Wonosobo,” pungkasnya.


Adib Annas Maulana

Pos terkait

Tinggalkan Balasan