Masyarakat Umum Akan Divaksin Bulan April

SM/Aris Himawan - CVP : Bupati Purworejo RH Agus Bastian bersama dengan Wakil Bupati Hj Yuli Hastuti, Sekda H Said Romadhon dan sejumlah pejabat saat mengikuti Ciritical Voice Point (CVP) di Command Center Diskominfo Purworejo, Senin (18/1).

PURWOREJO, SM Network – Masyarakat umum di Kabupaten Purworejo harus bersabar untuk menerima suntikan vaksin sinovac. Pasalnya, untuk penyuntikan vaksin tahap awal adalah tenaga kesehatan. Kemudian disusul pelayanan publik dan terakhir masyarakat umum.

“Pada tahap awal, SDM kesehatan akan menerima vaksinasi terlebih dahulu disusul kemudian pelayan publik (TNI/Polri/ASN-red). Bagi masyarakat umum, sesuai roadmap dari pemerintah akan dilakukan vaksinasi pada bulan April 2021 hingga Maret 2022,” ujar Kepala Dinas Kesehatan Purworejo, dr Sudarmi saat digelar forum dengar arpirasi masyarakat atau Ciritical Voice Point (CVP) periode Januari dengan tema “Kesiapan pelaksanaan vaksinasi Covid-19 Kabupaten Purworejo tahun 2021” di Command Center, Senin (18/01/2020).

CVP dihadiri Bupati Purworejo RH Agus Bastian, Wakil Bupati Hj Yuli Hastuti, Sekda, Asisten III Sekda, Plt Asisten I, Kadinkes, Plt Dinkominfo serta Kabag Humas dan Protokol Setda. Secara online, CVP diikuti Kepala OPD, Kabag Setda, Camat, Forkopimcam, lurah/kades, jajaran RS, Puskesmas, Organisasi profesi di bidang kesehatan dan masyarakat umum.

Lebih lanjut, dijelaskan, seluruh jajaran di Dinas Kesehatan telah siap melaksanakan program vaksinasi di Kabupaten Purworejo. Saat ini pihaknya masih menunggu vaksin dan logistik yang diperlukan.

“Sesuai surat terakhir yang kami terima tanggal 8 Januari 2021, Purworejo akan menerima vaksin pada bulan Februari untuk nakes, itupun tidak semua tetapi bertahap,” jelas Sudarmi.

Terkait keamanan vaksin, Sudarmi menekankan jika pada dasarnya vaksinasi Covid-19 telah dinyatakan aman.

Adapun efek samping, terdapat dua efek samping yang bisa ditimbulkan dari vaksinasi ini. Yakni efek samping lokal dan efek samping sistemik.

Efek samping lokal, seperti ada bekas merah dan pusing yang masih wajar dialami saat menerima vaksinasi.

Efek samping sistemiknya yakni tidak enak badan, nyeri otot dan demam sedikit namun dapat segera pulih.

“Masyarakat sasaran, akan mendapatkan SMS dari peduli covid. Setelah mendapatkan sms, kita melakukan verifikasi registrasi ulang.

Hal ini untuk memastikan domisili dimana, kapan pelaksanaan vaksinasi dan tempatnya dimana, termasuk kesehatan atau self skrining, Intinya kita siap melaksanakan program vaksinasi Covid-19,” imbuhnya.

Sementara itu, Bupati Purworejo RH Agus Bastian mengatakan, secara garis besar pandemik Covid-19 di Kabupaten Purworejo belum mengalami penurunan. Untuk itu, dirinya menghimbau agar masyarakat jangan menyepelekan situasi selama pandemi.

“Saya beberapa kali melihat, ada Sebagian masyarakat yang tidak mematuhi protokol kesehatan dan terkesan abai dan menyepelekan pandemi ini. Virus ini masih ada dan masih dapat mengancam warga Purworejo,” kata Bupati.

Sejak awal pandemi tahun 2020, Pemkab Purworejo telah siap dalam penanganan Covid-19. Proses Tracing, Testing dan Treatment terus dilakukan jajaran Dinkes. Saat ini, Purworejo termasuk daerah dengan tingkat kesembuhan Covid-19 kategori baik bahkan beberapa kali tertinggi di Jawa Tengah.

“Oleh karena itu, masyarakat tidak perlu kuatir, panik ataupun takut. Mari kita jaga dan bersama-sama mencegah dan saling mengingatkan disemua kegiatan keseharian untuk patuh aturan protokol kesehatan agar penularan Covid-19 dapat ditekan,” imbuhnya.

Terkait vaksinasi, Bupati menegaskan jika dirinya beserta seluruh jajaran Pamkab Purworejo siap divaksin dan turut mensukseskan program vaksinasi ini. Melalui arahan pemerintah pusat, nantinya warga masyarakat juga akan diberikan vaksinasi secara bertahap melalui jajaran Dinkes.

Menurutnya, perlu adanya gerakan edukasi semua lini untuk memberikan pemahaman yang benar dan mengkounter berita hoax yang sudah beredar di media. Berdasarkan penelitian para pakar dibidangnya, saat ini vaksinasi merupakan cara yang paling efektif untuk penanggulangan pandemi.

Keberhasilan vaksinasi dengan indikator cakupan minimal 70% menentukan selesainya pandemi untuk mencapai herd immunity. Jika cakupan tidak tercapai maka herd immunity tidak tercapai.

“Mari kita sukseskan program ini, karena dengan vaksinasi ini kita akan mendapatkan kekebalan kolektif untuk melawan virus Covid-19. Sosialisasikan program ini dengan narasi yang positif. Kesiapan masyarakat merupakan kunci sukses program ini,” pungkasnya.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan