Kulon Progo Siap Kembangkan CoE Pengelolaan Kampung KB

SM/dok - VICON: Bupati Kulon Progo, Sutedjo, didampingi Kepala Dinas PMD Dalduk dan KB, Sudarmanto saat mengikuti video conference (vicon) dengan Kepala BKKBN, dr Hasto Wardoyo, di Command Room Diskominfo Kulon Progo.

KULONPROGO, SM Network – Kabupaten Kulon Progo siap dalam pengembangan Center of Excellent (CoE) pengelolaan Kampung KB. Dua Kalurahan telah disiapkan menjadi pilot project Lingkungan Sehat Keluarga Sejahtera (LSKS).

Hal itu terungkap saat Bupati Kulon Progo, Sutedjo, didampingi Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (Dinas PMD Dalduk dan KB), Sudarmanto beserta jajaran mengikuti video conference (vicon) dengan Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN), dr Hasto Wardoyo, di Command Room Diskominfo Kulon Progo.

Vicon dilaksanakan terkait pengembangan CoE pengelolaan Kampung KB dengan membentuk pilot project LSKS di Kabupaten Kulon Progo. Sesuai keputusan Kepala BKKBN, pilot project LSKS akan dibentuk di Kabupaten Kulon Progo. Berdasarkan need assessment awal, ada dua wilayah yang akan dijadikan pilot project tersebut, yakni Kalurahan Bugel (Kapanewon/Kecamatan Panjatan) dan Kalurahan Glagah (Kapanewon Temon).

Bupati Sutedjo menyambut baik akan dijadikannya Kalurahan Bugel sebgai pilot project CoE kampung KB tersebut. Menurutnya, selama ini Kampung KB Bugel sudah berjalan dengan baik, sehingga menjadi modal penting untuk menjalankan program tersebut di sana. Selain itu, lokus CoE yang berada di Bugel, juga ada kaitanya dengan pengelolaan sampah sehingga menjadi bagian budaya hidup bersih dan sehat masyarakat.

“Nantinya masyarakt di sana juga sudah siap, karena sebelumnya sudah dilakukan peninjauan, dilakukan pemetaan serta diskusi,” katanya.

Kepala BKKBN, Hasto Wardoyo, mengatakan pengembangan CoE Kampung KB di Kulon Progo berbasis pada nilai Pancasila dengan semangat gotong-royong dan nilai luhur budaya bangsa. Nilai ini menjadi modal sosial yang menjadi dasar pengembangan keluarga sejahtera dan bahagia.

“Selanjutnya dalam menjalankan program, dibutuhkan kerangka kerjasama antara daerah, pemerintah pusat, dan UGM, sehingga dapat mentukan road map ke depan,” katanya.


Panuju Triangga

Pos terkait

Tinggalkan Balasan