KEBUMEN, SM Network – Geliat berbagai kalangan yang ramai membicarakan kotak kosong bakalan menang pada Pilbup 2020 di Kebumen, mendapat tanggapan dari pemerhati pendidikan, Kadar.
Ia yang telah meraih gelar Doktor dari UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta itu justru beranggapan sebaliknya. Menurut Kadar, kotak kosong bukanlah rival yang sebanding bagi calon tunggal. Keberadaannya pun lemah. Selain tidak punya tim sukses, juga tidak bisa menawarkan program.
“Saya kira di atas kertas, jika nanti benar-benar hanya ada calon tunggal, maka dipastikan menang,” kata Kadar yang Ketua Dewan Koperasi Indonesia Daerah (Dekopinda) Kebumen dan Ketua Pusat Koperasi Pegawai Republik Indonesia (PKPRI) Kebumen itu.
Kadar lantas mencermati bergulirnya pemberitaan di berbagai media mengenai kemenangan kotak kosong. Berdasarkan analisanya, hal tersebut sebenarnya tersirat adanya penolakan terhadap calon tunggal.
Di samping itu bukan dimaksudkan sebagai keinginan agar kotak kosong menang. Melainkan pesta demokrasi yang menghadirkan kompetisi sehat, yakni ada pembanding dari beberapa pasangan calon bupati – wakil bupati. Baik melalui partai politik, maupun jalur perseorangan (independen).
Namun, realita politik yang berkembang saat ini cukup sulit untuk menghadirkan calon lebih dari satu pasangan. Apalagi setelah diketahui calon independen gagal melaju pada Pilbup kali ini, lantaran tidak terpenuhinya persyaratan. Sedangkan partai politik di Kebumen mengarah untuk mengusung calon tunggal.
Hal tersebut menjadi pertanyaan besar bagi pensiunan guru ahli utama golongan 4-e itu. “Apakah ini karena cost (biaya) politik yang terlalu tinggi atau tidak jalannya kaderisasi kepemimpinan,” ucap Kadar yang ditemui di rumahnya, Desa Muktisari, Kecamatan / Kabupaten Kebumen, Selasa (4/8).
Adapun jika kotak kosong menang pada Pilkada 9 Desember 2020, menurut Kadar akan menjadi preseden buruk bagi daerah berpenduduk 1,3 juta jiwa ini. Bahkan menambah catatan sejarah kelam bagi Kebumen yang sebelumnya terkena operasi tangkap tangan KPK.
Hingga kini Kebumen juga masih tercatat sebagai kabupaten termiskin di Jawa Tengah. Sehingga, Kadar yang masih aktif sebagai pengurus Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Kebumen itu berharap agar Pilbup 2020 menjadi momentum kebangkitan daerah yang berslogan Beriman.
Tidak hanya menyangkut akronim bersih, indah, manfaat, aman dan nyaman. Namun mewarisi nilai-nilai budaya Kebumen yang religius dan bermental pejuang.
Arif Widodo / K5