KEBUMEN, SM Network – Memasuki pencarian hari kelima pencarian, tim SAR Gabungan akhirnya berhasil menemukan jasad korban terakhir tanah longsor di Desa Kalijering, Kecamatan Padureso, Kebumen, Minggu (14/2) sekira pukul 09.00.
Korban ketiga bernama Jemarun (48) warga Dukuh Krajan, Desa Kalijering ditemukan sekitar 100 meter dari rumah korban dan tidak jauh dari lokasi korban pertama. Usai dievakuasi, selanjutnya jenazah dimandikan dan disalatkan. Proses salat jenazah dipimpin oleh Wakil Bupati Kebumen Arif Sugiyanto. Setelah itu jenazah korban diserahkan kepada pihak keluarga untuk dimakamkan.
Sebelumnya dua jenazah lain korban longsor pada Selasa ditemukan meninggal dunia. Tarsinah (60) ditemukan pertama kali pada Rabu pagi dan sore harinya jenazah kedua ditemukan atas nama Doniatun. Keduanya telah dimakamkan oleh masyarakat. Kepala Kantor Basarnas Cilacap I Nyoman Sidakarya mengatakan dengan ditemukannya korban terakhir secara resmi untuk operasi SAR longsor ditutup. Semua unsur dikembalikan ke kesatuanya masing-masing.
“Kami selaku koordinator di lapangan mengucapkan banyak terima kasih kepada semua unsur SAR baik itu dari TNI, Polri dan semua potensi SAR yang sudah bahu membahu dari sejak hari pertama,” ujar Mulwahyono selaku koordinator Basarnas Cilacap di lapangan.
Wakil Bupati Kebumen Arif Sugiyanto menyampaikan terimakasih kepada seluruh petugas tim SAR gabungan Basarnas, TNI, Polri, serta para relawan yang turut membantu selama proses pencarian para korban. Menurutnya ini bentuk kerjasama yang baik dari berbagai pihak.
“Atas nama Pemkab Kebumen saya ucapkan banyak terimakasih kepada seluruh pihak yang turut membantu dalam proses pencarian korban tanah longsor ini. Saya yakin ini karna dilandasi karna panggilan hati, kalo bukan karna itu tidak mungkin anda anda sekalian ada disini rela bersusah payah mencari korban,” ujar Arif Sugiyanto.
Relokasi Rumah
Lebih lanjut Arif Sugiyanto juga menjelaskan dengan ditemukannya ketiga korban maka kegiatan Basarnas dinyatakan telah ditutup. Sedangkan untuk proses selanjutnya yakni relokasi bangunan dengan jumlah sebanyak 24 rumah. Biaya relokasi juga nantinya akan didukung oleh kementerian sosial.
“Untuk kegiatan Basarnas hari ini ditutup, akan tetapi bagi BPBD dan Perkim LH merupakan kegiatan Awal untuk proses relokasi. Alhamdulilah ibu menteri sosial sudah menyampaikan siap membantu proses pembangunan relokasi rumah. Untuk nominal anggaran tentu akan kita kordinasikan terlebih dahulu nanti,” imbuh Arif.
Adanya musibah ini Arif mengimbau kepada seluruh masyarakat yang di sekitar lokasi untuk selalu waspada dan berhati-hati mengingat kondisi curah hujan saat ini masih cukup tinggi. Untuk warga masyarakat yang tinggal di sekitar lokasi agar tetap menjaga kewaspadaan karna curah hujan saat ini masih tinggi. Selain itu longsor juga menimpa sedikitnya tujuh rumah warga dengan jumlah enam kepala keluarga yang terdiri atas 14 jiwa.
Tiga orang hilang yakni Tarsinah, Doniatun dan Jemarun. Berdasarkan laporan BPBD Kebumen, kerugian akibat tanah longsor sekitar Rp 1,22 miliar. Tujuh rumah yang mengalami kerusakan yaitu Gumun Mujiono, Sri Rejeki, Tarsinah, Mitro Utomo, Jemarun, Tri Mulyadi dan Kirwanto. Korban selamat sementara mengungsi ke balai desa dan rumah warga yang tidak terdampak bencana.