Keluarga Penghuni Shelter Covid Diberi Jadup

SM/Amelia Hapsari - Kepala Dinsos Sleman, Eko Suhargono

SLEMAN, SM Network – Keluarga pasien terkonfirmasi positif Covid-19 yang menjalani isolasi di shelter, mendapat bantuan jaminan hidup (jadup) dari Pemkab Sleman. Jadup dalam bentuk sembako ini disalurkan selama rentang waktu satu periode tahapan karantina yakni 14 hari.

Jadup juga dibagikan kepada keluarga pasien asimptomatik yang menjalani isolasi mandiri di rumah. “Dihitungnya per anggota keluarga. Jadup diberikan supaya menjamin mereka tidak keluar rumah, dan kontak dengan tetangga selama menjalani karantina,” kata Kepala Dinas Sosial (Dinsos) Sleman Eko Suhargono, Selasa (29/9).

Praktik pemberian jadup ini sebagaimana telah diterapkan di shelter Asrama Haji. Jika nantinya rusunawa Gemawang sudah difungsikan, penghuni juga akan mendapat perlakuan serupa dengan di Asrama Haji.

“Setiap hari kami menyalurkan jadup bagi keluarga pasien positif Covid-19. Alurnya, pemerintah desa masing-masing mengusulkan kepada bupati lewat Dinsos,” ujar Eko.

Sementara itu bagi penghuni shelter, Dinsos memberi logistik berupa jatah makan tiga kali dalam sehari. Tiap porsi makan dianggarkan senilai Rp 20 ribu. “Untuk logistik penghuni logistik, kami yang mengolah. Menunya yang bergizi, yang pasti ada nasi, sayur, lauk, dan kadang-kadang diberi jus,” imbuhnya.

Sejauh ini, anggaran yang sudah dihabiskan oleh Dinsos untuk penanganan Covid-19 mencapai Rp 12 miliar dari pos bantuan tidak terduga. Bupati Sleman Sri Purnomo menjelaskan, shelter rusunawa Gemawang akan digunakan jika Asrama Haji sudah penuh.

“Asrama Haji dimaksimalkan dulu. Rusunawa Gemawang jadi second opinion ketika Asrama Haji sudah tidak bisa menampung,” tandasnya.

Mengantisipasi penolakan dari warga sekitar rusunawa, Pemkab melakukan sosialisasi dengan memberi penjelasan bahwa pasien yang tinggal di shelter dipastikan tidak akan keluar dari lokasi selama masa isolasi. “Selama di Asrama Haji juga tidak ada persoalan karena penghuninya mengikuti prosedur dari Gugus Covid-19,” kata Sri.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan