PURWOREJO, SM Network – Kelompok kesenian tari dolalak D’laowra bekerjasama dengan organisasi Mudho Megawe melakukan kegiatan sosial dengan membagikan paket takjil. Kelompok dolalak yang penarinya adalah para waria ini membagikan takjil kepada para pengendara dan pejalan kaki yang melalui depan pendopo alun-alun Kutoarjo pada Minggu sore (9/5).
Gilang Kuncoro salah satu anggota dari kelompok dolalak D’laowra mengatakan, kegiatan ini dilakukan dalam rangka berbagi kepada sesama pada bulan Ramadhan. Kegiatan ini merupakan kegiatan tahunan dan sudah tiga kali dilakukan.
“Kami membagikan takjil berupa 500 cup es buah, 600 masker dan sabun sejumlah 600 buah kepada tukang becak, pejalan kaki serta pengendara mobil dan motor,” ungkap pria yang juga merupakan koordinator musik di kelompok dolalak D’laowra tersebut.
Disampaikan, takjil dibagikan disekitar pendopo alun-alun kutoarjo. Pembagian takjil melibatkan belasan anggota dari kelompok tari dolalak D’laowra dan juga belasan anggota dari organisasi Mudho Megawe. Ginanjar Duta Pamungkas yang merupakan koordinator dari organisasi Mudho Megawe mengatakan, dalam kegiatan pembagian takjil juga dilakukan sosialisasi kepada masyarakat untuk selalu menjalankan protokol kesehatan.
“Kami juga menghimbau pada masyarakat untuk melarang saudara-saudara yang ada di perantauan untuk mudik,” imbuhnya. Dolalak D’laowra Sementara itu, Wakil Bupati Purworejo Yuli Hastuti yang juga merupakan pembina dari kelompok kesenian tari dolalak D’laowra menyampaikan, kelompok dolalak D’laowra telah terbentuk sejak bulan Maret tahun 2017 dan sampai saat ini sudah beranggotakan sekitar 30 orang.
“D’laowra itu sendiri adalah singkatan dari “Dolalak Lanang Ora Wedok Ora” yang dulu pembinanya adalah almarhum pak Kelik suami saya, karena pak Kelik sudah meninggal sekarang saya yang meneruskan ngemong,” jelas Wabub.
Dijelaskan, dibentuknya kelompok kesenian tari Dolalak D’laowra bertujuan agar para waria tersebut memiliki wadah untuk melakukan kegiatan yang positif dan menyalurkan bakat mereka. Selama dibentuk, lanjut Wabub, para anggota tari dolalak D’laowra juga diberikan pengarahan-pengarahan mengenai kesehatan dan diberikan sejumlah pelatihan-pelatihan.
Terkait dengan pementasan dolalak selama pandemi, Raisa (27) salah satu waria yang tergabung dalam kelompok dolalak D’laowra saat ditemui usai pembagian takjil mengungkapkan, undangan untuk pementasan kelompok dolalaknya menurun drastis selama pandemi, bahkan dirinya lupa kapan terakhir kali tampil dan untuk kedepan dirinya juga belum mendapat pandangan kapan akan ada pementasan lagi. “Terakhir kali itu hanya latihan, itu saja sudah lama, saat sebelum bulan ramadhan. Harapannya ya pandemi ini agar cepat berakhir dan pementasan ramai lagi,” pungkas Raisa.(fid)