Dua Kecamatan di Sleman Dilanda Longsor

Foto : Istimewa

SLEMAN, SM Network – Hujan deras yang mengguyur wilayah Sleman, Kamis (20/2) malam mengakibatkan tanah longsor. Dari laporan yang masuk ke BPBD Sleman, ada dua lokasi yang terdampak bencana longsor.

Laporan pertama masuk dari Linmas Desa Wukirharjo, Kecamatan Prambanan yang menginformasikan kejadian talud longsor di Dusun Losari 2 RT 02 RW 11. Peristiwa ini terjadi pada Kamis (20/2) sekitar pukul 22.30 WIB. Talud yang longsor setinggi 6 meter dan panjang 15 meter. Jaraknya dari hunian terdekat milik Bukarni (57), hanya sekitar 1,5 meter.

Bacaan Lainnya

“Tidak ada kegiatan gotong royong. Karena jika tanah disingkirkan akan menyebabkan longsor susulan,” terang Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Sleman Makwan, Jumat (21/2).

Laporan kejadian talud longsor berikutnya datang dari Dusun Prapak Wetan RT 05 RW 08, Desa Sendangmulyo, Kecamatan Minggir. Musibah terjadi Jumat (21/2) pukul 01.00 WIB. Pada tahun 2018 silam, di lokasi yang sama pernah ada kejadian longsor yakni sebelum bangunan talud tersebut dipermanen.

Akibat ambrolnya talud ini, rumah milik Pringono (40) yang dihuni bersama empat anggota keluarga lainnya, terancam resiko longsor. “Sudah diambil tindakan assesment oleh warga dibantu Babinkamtibmas, TRC BPBD Sleman, dan pemdes Sendangmulyo,” imbuh Makwan.

Dari hasil pemetaan yang dituangkan dalam Perda Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) DIY Nomer 5 Tahun 2019, Kecamatan Minggir dan Prambanan termasuk dalam kawasan rawan tanah longsor. Selain dua kecamatan ini, daerah rawan lainnya adalah Cangkringan, Pakem, dan Turi.

Selama musim hujan ini, masyarakat diimbau agar tetap waspada dan berhati-hati terhadap dampak yang dapat ditimbulkan termasuk tanah longsor. Kepala Kelompok Data dan Informasi BMKG Stasiun Klimatologi Yogyakarta Etik Setyaningrum mengatakan, secara umum kondisi iklim di wilayah DIY pada bulan Februari ini masih berlangsung musim hujan dengan intensitas dan frekuensi cukup tinggi.

“Hujan kategori sedang lebat dengan disertai angin kencang dan petir masih berpeluang muncul,” ujarnya.

Pada puncak musim hujan, curah hujan bisa mencapai 100-150 mm per dasarian


(Amelia Hapsari/CN19/SM Network)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan