SLEMAN, SM Network – Temuan kasus Covid-19 di DIY dalam kurun dua hari terakhir mengalami lonjakan. Selama ini, angka konfirmasi positif harian tertinggi berada di kisaran 20-an pasien. Namun sejak akhir Juli lalu menembus level 60 kasus per hari.
Data Gugus Tugas Penanganan Covid-19 DIY mencatat pada Jumat (31/7), pasien yang terkonfirmasi positif mencapai 64 kasus dan hari berikutnya sebanyak 67 kasus. Selama dua hari itu, kasus paling banyak ditemukan di Kabupaten Sleman. Wilayah Sleman mendominasi dengan mencatatkan angka masing-masing 28 dan 40 kasus selama kurun waktu tersebut.
Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Sleman Joko Hastaryo mengatakan, tingginya temuan positif itu tidak lepas dari upaya tracing dan skrining yang gencar dilakukan, ditambah adanya penumpukan antrian di laboratorium pemeriksa PCR.
“Sesuai arahan Gugus Tugas DIY agar segera dilakukan swab massal. Namun di lain sisi, barangkali tidak diperhitungkan kapasitas lab sehingga terjadi penumpukan,” katanya.
Tidak sekedar berkutat pada persoalan angka, lonjakan kasus yang signifikan dapat berkembang menjadi sinyalemen keterlambatan langkah. Normalnya, pemeriksaan sampel swab bisa selesai dalam waktu 2-3 hari. Namun lantaran sampel menumpuk, butuh waktu 7-10 hari untuk memperoleh hasilnya.
Jeda yang terlalu lama ini dikhawatirkan menjadi bom waktu. “Misalnya ada yang positif, terlanjur menulari kemana-mana,” tukas Joko.
Pada data kasus positif yang dilaporkan Sabtu (1/8), 17 orang diantaranya adalah karyawan sebuah koperasi di Sleman. Joko menerangkan kronologi singkat yang diawali dari adanya temuan dua karyawan koperasi tersebut yang baru pulang dari luar kota. Oleh pengurus, keduanya diminta untuk melakukan swab mandiri dan hasilnya positif.
Tim Dinkes Sleman kemudian melakukan tracing terhadap karyawan lain dan keluarganya. Sehingga ditemukan beberapa kasus baru tersebut. Dengan adanya tambahan kasus itu, total kasus positif Covid-19 di DIY menjadi 741 kasus dimana 410 pasien telah dinyatakan sembuh, dan 21 orang meninggal dunia.
Juru Bicara Pemda DIY untuk Penanganan Covid-19, Berty Murtiningsih mengungkapkan, ketersediaan bed di rumah sakit rujukan masih ada sisa sebanyak 116. Rinciannya, 93 bed non critical, dan sisanya critical. Sementara, sesuai pedoman baru revisi 5, tidak semua pasien positif harus dirawat di rumah sakit.
Amelia Hapsari