WONOSOBO, SM Network – Komarun (54) warga Desa Maduretno, Kecamatan Kalikajar dinyatakan menghilang selama tiga hari. Ia diduga hanyut saat menambang pasir di Sungai Galuh desa setempat.
Kepala BPBD Wonosobo, Zulfa Akhsan Alim mengatakan, hingga pencarian hari ke tiga Jumat (19/2), korban belum ditemukan. Ratusan petugas gabungan dikerahkan untuk melakukan pencarian.
ratusan personil gabungan, lanjut Zulfa, dibagi menjadi 6 SRU dalam pencarian tersebut. SRU 1 melakukan pencarian di wilayaj Ngelis, SRU 2 di Balekambang, SRU 3 di Wediasin, SRU 4 di Blimbing, SRU 5 di Bendungan Klitih dan SRU 6 melakukan pematauan cuaca di Dusun Sijeruk, Desa Butuh, Kecamatan Kalikajar.
“Tingkatkan kewaspadaan dan kesiapsiagaan dini disaat musim hujan yang dapat disertai petir dan angin kencang. Menurut informasi dari BMKG, cuaca ektrim masih akan terjadi hingga beberapa hari ke depan, ” Jelasnya.
Rescuer Badan SAR Nasional (Basarnas) Unit Siaga Wonosobo, Alif Dedi Setiawan mengatakan,ratusan personil gabungan yang dikerahkan terdiri dari Basarnas Wonosobo, Polsek Kalikajar, Koramil Kalikajar, SAR Kalikajar, Sarkab Wonosobo, SAR Tejoanom, BC Grasindo Temanggung, BC Stikpala, RJD, Skydoors dan RPB selomerto.
Selain itu, lanjutnya, dari Pawon Rescue, Oemah Alam, SAR Sapuran, BPBD Banjarnegara, Koreksi, Perangkat Desa Maduretno, Banser, Baguna, Gajapaska, Ubaloka, Kalikajar Rescue, Garda Prima, Pringapus, Bimawari, BPBD Wonosobo, Unit K9, Top rescue, Rafting Banyuwong, BC Kembang 4 Orang, PGI, SAR Kalibawang, Bagana NU, MDMC, WBC, Rapi, PMI, Ubaloka Kebumen, SAR limas dan warga sekitar.
Zulfa menjelaskan, cuaca ektrim yang terjadi di Kabupaten Wonosobo beberapa hari ini berpotensi menimbulkan berbagai bencana. Mulai dari longsor, tanah bergerak, hingga banjir. Untuk itu pihaknya mengimbau kepada masyarakat untuk selalu waspada dalam melakukan kegiatan sehari-hari. (dib)