Debat Kedua, Kedua Paslon Diharap Fokus pada Tema

SM/dok - DEBAT PASLON: Paslon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Magelang nomor urut 1, dr HM Nur Aziz-KH M Mansyur (Aman) dan nomor urut 2, Aji Setyawan-Windarti Agustina (AS Winner) hadir dalam debat pertama di Hotel Atria Magelang, Kamis (22/10) lalu, yang akan kembali berdebat pada putaran kedua, Jumat (13/11).

MAGELANG, SM Network – Kedua pasangan calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Magelang pada Pilkada 2020 bersiap kembali menghadapi debat putaran kedua. Rencana debat dilaksanakan di luar Kota Magelang, yakni di studio televisi swasta di Jogja pada Jumat (13/11) mulai pukul 19.30.

Komisioner KPU Kota Magelang, Bambang Sarwodiono mengatakan, debat putaran kedua ini mengangkat tema “Meningkatkan Pelayanan Publik Menuju Tata Kelola Pemerintahan yang Baik (Good Governance)”. Rencana debat selama dua jam dengan dipandu moderator Andromeda Mercury.

“Kita ambil tema tersebut, karena tema besarnya adalah meningkatkan pelayanan kepada masyarakat dan menyelesaikan persoalan daerah. Harapannya muncul ide atau gagasan dari kedua paslon untuk mewujudkannya,” ujarnya saat dihubungi, Rabu (11/11).

Dia menuturkan, kesiapan pelaksanaan debat kedua ini sudah dilakukan jauh hari. Termasuk berkoordinasi dengan tim sukses masing-masing paslon dan daftar pertanyaan yang disusun oleh para panelis. Untuk mekanisme debat sama seperti putaran pertama.

“Bedanya, lokasi debat kali ini ada di studio stasiun televisi swasta. Karena masa pandemi, yang hadir di lokasi debat juga terbatas, yakni hanya kedua paslon, anggota KPU, 2 anggota Bawaslu, 4 orang tim sukses/kampanye, dan moderator,” katanya.

Sementara itu, Pengamat Politik dari Universitas Tidar (Untidar), Eny Boedi Orbawati menilai, debat putaran kedua menjadi peluang para kandidat untuk unjuk gagasan, kebijakan, dan adu argumentasi terkait tema. Tunjukan pula aksi yang akan dilakukan nanti, bukan sekadar wacana semata.

“Para paslon dapat menggali kemampuan dan penguasaan materi debat agar masyarakat dapat lebih mengenal keduanya, sehingga yakin dalam menentukan pilihannya nanti,” tuturnya.

Dosen Fisipol Untidar ini mengutarakan, pada debat putaran pertama lalu, masih terkesan pertanyaan yang ditunjukkan oleh para kandidat menyimpang dari tema. Sehingga, masyarakat kurang mendapatkan gambaran jelas tentang ide dan gagasan para kandidat terkait tema.

“Masih ada waktu kandidat mempelajari materi debat. Sehingga, debat nanti bisa lebih fokus pada tema. Pertanyaan-pertanyaan yang dilontarkan kandidat juga hendaknya lebih membahas akar masalah dan masalah nyata yang benar-benar dihadapi masyarakat Kota Magelang , bukan masalah umum atau abstrak,” jelasnya.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan