Datangi Gedung DPRD, Polosoro Adukan Kelangkaan Pupuk Bersubsidi

SM/dok - AUDIENSI: Pengurus Polosoro Purworejo melakukan audiensi mengadukan kelangkaan pupuk bersubsidi ke DPRD Purworejo.

PURWOREJO, SM Network – Mengadukan terjadinya kelangkaan pupuk bersubsidi, perwakilan Polosoro Purworejo yang merupakan wadah para kepala desa, kepala kelurahan, dan perangkat desa mendatangi gedung DPRD.

Rombongan Polosoro yang terdiri dari Ketua Umum terpilih beserta pengurus lain, ditemui langsung oleh Ketua DPRD, Dion Agasi, beserta jajaran pimpinan di Gedung Dewan, Senin (27/7). Hadir pula Kepala Dinas Pertanian Pangan Kelautan dan Perikanan (PPKP) Purworejo, Wasit Diono.

“Kedatangan kami ini merupakan bentuk nyata kepedulian kami terhadap warga kami yang mayoritas adalah petani. Jika beberapa saat lalu kami hadir ke DPRD memperjuangkan kesejahteraan para kepala desa dan perangkat desa, kali ini kami hadir untuk membantu dan memperjuangkan nasib para petani,” Kata Ketua Umum Polosoro terpilih, Suwarto.

Dalam kesempatan itu, pengurus Polosoro menyampaikan keluhan petani tentang kelangkaan pupuk, sekaligus menanyakan penyebabnya. Pupuk subsidi seolah lenyap dari pasaran di saat para petani membutuhkannya untuk tanaman mereka, khususnya padi.

“Beberapa waktu terakhir ini, terjadi kelangkaan pupuk hampir di seluruh wilayah di Kabupaten Purworejo. Petani mengeluh kesulitan untuk membeli pupuk bersubsidi dari para pengecer. Padahal, saat ini, rata-rata tanaman mereka berada di fase pemupukan,” imbuh pengurus Polosoro, Dwinanto.

Menjawab keluhan tersebut, Kepala Dinas PPKP Purworejo, Wasit Diono, menyampaikan bahwa alokasi pupuk untuk Kabupaten Purworejo, sesuai SK Gubernur Jawa Tengah, memang jumlahnya di bawah angka Rencana Definitif Kebutuhan Kelompok (RDKK) yang merupakan rekapitulasi usulan kebutuhan pupuk dari petani. Dicontohkan, untuk urea dari RDKK sekitar 17 ribu ton, hanya mendapatkan alokasi sekitar 10 ribu ton dan saat ini sudah terserap oleh petani sebanyak 98 persen.

Menurutnya, hal itu tidak terlepas dari kebijakan pemerintah pusat untuk mengurangi angka subsidi pupuk. Menyikapi hal ini, pihaknya sudah melakukan berbagai langkah antisipasi, antara lain mengedukasi petani untuk menggunakan pupuk organik. Selain itu juga berkirim surat ke Kementerian Pertanian di Jakarta untuk bisa diberikan tambahan kuota pupuk bersubsidi.

Ketua DPRD Purworejo, Dion Agasi Setiabudi, menyampaikan sebagai tindak lanjut dari pertemuan ini, DPRD berencana mengadakan Rapat Dengar Pendapat (RDP) antara Polosoro, DPRD, dan OPD terkait, termasuk juga akan menghadirkan pihak distributor yang ada di Purworejo. Direncanakan rapat akan dilaksanakan pekan depan pada hari Senin.


Panuju Triangga

Pos terkait

Tinggalkan Balasan