Daop Jogja Batalkan Enam Perjalanan Kereta

SMN/dok - SEMPROT DESINFEKTAN : Petugas BPBD DIY menyemprotkan cairan desinfektan ke peron-peron di Stasiun Lempuyangan Yogyakarta sebagai salah satu bentuk pencegahan virus Covid-19.


YOGYAKARTA, SM Network – Terkait adanya pandemi Covid-19, PT Kereta Api Indonesia (Persero) Daop 6 Yogyakarta melakukan berbagai tindakan preventif untuk mencegah menyebarnya penularan virus tersebut. Salah satunya melakukan pembatalan sebagian perjalanan kereta baik untuk jarak jauh maupun  lokal. 

“Adapun beberapa KA perjalanan dari Daop 6 yg dibatalkan antara lainKA Taksaka, KA Fajar Utama Yk, KA Senja Utama Yk, KA Lodaya serta sebagian KA Bandara YIA. Jadi ada enam perjalanan kereta api yang kami batalkan,” tutur Manager Humas PT KAI (Persero) Daop 6 Yogyakarta Eko Budiyanto, Senin (23/3).

Pembatalan perjalanan kereta, kata Eko, didasari karena kondisi saat ini jumlah penumpang kereta mengalami penurunan sangat signifikan lantaran kebijakan pemerintah maupun pemerintah daerah yang menghimbau warganya untuk tidak melakukan bepergian.

Selain karena kondisi penerbangan yang sepi penumpang mengharuskan PT KAI juga membatalkan sebagian perjalanan kereta bandara baik KA Bandara menuju YIA (Yogyakarta Internasiolal Airport) maupun KA Bandara menuju BIAS ( Bandara Adi Sumarmo).

“Semisal kereta bandara YIA ada sekitar 10 perjalanan yang dibatalkan,” imbuhnya.”Bagi calon penumpang yang akan menggunakan KA Bandara, mohon kesediaannya untuk menyesuaikan kembali waktu perjalannya dengan jadwal KA Bandara yang tersedia,” tutur dia.

Untuk pembatasan kapasitas di kedua kereta api tersebut, Eko menjelaskan, pembatasan dilakukan secara sistem dari kapasitas maksimum 150 persen dalam satu kali perjalanan menjadi maksimum 75 persen. Adapun untuk penumpang KA Jarak Jauh, kondektur dapat memindahkan penumpang ke kursi yang kosong jika ada permintaan dari penumpang.

Pembatalan perjalanan kereta, lanjut Eko, bukan menjadi langkah satu-satunya operator kereta api plat merah di Tanah Air dalam mencegah maraknya penyebaran korona. Selain itu ada langkah lain seperti melakukan sterilisasi stasiun maupun sarana transportasi kereta api, sosialisasi kepada masyarakat, penerapan sosial distancing di stasiun maupun di dalam kereta, pengobatan gratis bagi penumpang,  pembagian masker, menempatkan hand sanitizer maupun pemeriksaan suhu sebelum masuk stasiun.

“Sebagai BUMN, kami harus mendukung pemerintah melaksanakan protokol pemerintah dalam mencegah  penyebaran pandemi Covid -19,” tandas Eko.


Gading Persada

Pos terkait

Tinggalkan Balasan