WONOSOBO, SM Network – Danone Indonesia bersama Pemerintah Kabupaten Wonosobo meluncurkan Program Tanggap Gizi dan Kesehatan Anak Stunting (TANGKAS) untuk Kabupaten Wonosobo. Kegiatan ini juga ditandai dengan serah terima jaringan air bersih Rabu (16/12) secara virtual di Dusun Anggrunggondok, Desa Reco, Kecamatan Kertek, dari Karyanto Wibowo, Direktur Sustainable Development Danone Indonesia kepada Wakil Bupati Wonosobo Ir Agus Subagiyo dan diteruskan langsung ke Iswadi Koordinator Badan Pengelola Sarana Penyediaan Air Minum.
Sejak tahun 2019 Danone Indonesia telah mengembangkan program Sekolah Lapang Keluarga Sehat (SLKS). Kegiatan tersebut telah mendorong 8 ibu balita di Desa Pegerejo dan 10 ibu balita dan ibu hamil di Desa Pulosaren untuk lebih memperhatikan anak dan keluarga dalam hal kesehatan misalnya peningkatan asupan gizi keluarga terutama anak, peningkatan sarana sanitasi berupa jamban sehat dengan septictank dan peningkatan kualitas air minum yang bersih.
Saat ini telah terbangun 4 unit jamban sehat di Desa Pagerejo dan Desa Pulosaren, juga terbangun jaringan air bersih dengan 70 KK penerima manfaat di Desa Pagerejo, peningkatan status anak dari 12 anak stunting yang ikut SLKS menjadi 5 anak naik status menjadi normal, secara berangsur juga telah meningkat perilaku penerapan Pola Hidup Bersih dan Sehat (PHBS).
Karyanto Wibowo, mengatakan bahwa progam air bersih untuk stunting bernama TANGKAS ini sejalan dengan visi keberlanjutan usaha Danone, One Planet, One Health. Bahwa kesehatan masyarakat berkaitan erat dengan lingkungan yang harus dijaga secara selaras.”Kami mendorong kolaborasi dari multipihak untuk bisa berkontribusi membangun kesehatan lingkungan yang baik, utamanya dalam mencegah stunting di Wonosobo,” jelasnya.
Sementara itu Wakil Bupati Wonosobo, Agus Subagio dalam sambutannya mengapresiasi yang sudah dilakukan pihak swasta dalam hal ini Danone Indonesia. “Terima kasih kami sampaikan kepada Danone yang sudah membantu melatih, mendampingi, dan mengedukasi masyarakat untuk mencegah stunting. Angka prevalensi sudah menurun, seiring dengan Wonosobo sudah terlepas dari predikat Kabupaten termiskin di Jawa Tengah. Dengan banyak pihak yang bahu membahu, kita akan bisa menciptakan Masyarakat Wonosobo yang lebih sehat dan sejahtera” kata Agus.
Akses pada Air bersih menjadi salah satu pilar kesehatan masyarakat yang berperan pada upaya pencegahan stunting. Iswadi, Koordinator Badan Pengelola Sarana Penyediaan Air Minum Dusun Anggrunggondok, Desa Reco, Kecamatan Kertek saat ini mengelola Jaringan air bersih yang dibangun sejak Maret 2020 lalu. Jaringan air bersih tersebut mengandalkan sumur dengan kedalaman 64 meter dan disalurkan dalam 2 bak penampungan untuk kemudian didistribusikan ke rumah warga.
Sebelumnya masyarakat mengambil air dengan cara dipikul atau digendong dengan jarak 1 km sebanyak 5-6 kali sehari. Kini sejumlah 75 rumah telah menerima manfaatnya, air bersih bisa mereka dapatkan tanpa perlu memakan waktu dan tenaga seperti dulu.
“Saya senang melihat warga saya tidak perlu lagi memikul atau menggendong jerigen untuk kebutuhan air minum sehari-hari,” Kata Iswadi yang juga Ketua RW 11. Tahun 2021 nanti, selain SLKS dan Peningkatan Akses Air bersih, Program TANGKAS akan melatih Duta Tangkas dari anak sekolah dan Karang Taruna yang ada di Wonosobo. Selain itu Publikasi dan kampanye Tanggap Gizi juga akan digencarkan sebagai upaya berkelanjutan mencegah stunting.