Coaching Clinic untuk Para Pelatih Kembali Digelar

SM/Dian Nurlita - Insert: Ketua Askab PSSI Kabupaten Magelang, Noch Rochman Rochim.

MUNGKID, SM Network – Coaching clinic untuk para pelatih di 42 klub liga diwilayah ini, kembali digelar Askab PSSI Kabupaten Magelang di Pendopo drh Soepardi Setkab Magelang, Minggu (6/12). Sebanyak 42 pelatih terdata sebagai pelatih di liga 1, 2 dan liga 3 Askab PSSI Kabupaten Magelang.

Ketua Askab PSSI Kabupaten Magelang, Noch Rochman Rochim mengatakan, tujuan acara ini salah satunya untuk meningkatkan kualitas pelatih anggota Askab PSSI Kabupaten Magelang.

Menurutnya minggu kemarin pihaknya juga telah melaksanakan coaching clinic untuk 14 pelatih SSB. “Dari dua kegiatan itu, kami ingin antar pelatih baik SSB maupun pelatih liga anggota Askab PSSI Kabupaten Magelang, memiliki standar kepelatihan yang sama. Dengan begitu, pada saatnya diharapkan akan memperoleh standar kompetisi yang baik. Dan tentunya akan mampu mensuport pemain yang bagus di Persikama dan syukur bisa masuk timnas,” lanjut Rochman.

Dalam coaching clinic ini, disampaikan oleh Gatot Barnowo, mantan Pelatih Persipa Pati, PSCS Cilacap dan Tim Pra PON putri DIY. “Kami juga menghadirkan Sofan, salah satu pengurus Askab PSSI Kabupaten Magelang,” katanya.

Dalam kesempatan itu Gatot Barnowo mengapresiasi kegiatan tersebut. “Langkah yang baik telah dilakukan Askab PSSI Kabupaten Magelang. Potensi pemain sepakbola diwilayah ini, sudah bagus. Bahkan selalu ada yang masuk timnas. Terbaru Bagas dan Bagus. Sebelumnya ada Andi Setyo, Kurniawan Dwi Yulianto dan beberapa yang lain. Minimal selalu ada yang memperkuat atau direkrut tim liga dua bahkan satu di liga Indonesia. Kalau kegiatan seperti ini rutin dilakukan, saya optimis akan mampu memunculkan pemain yang akan masuk timnas lagi,” ungkapnya.

Ditambahkan Sofan, pihaknya memberikan materi tentang etika dan laws of the game dalam coaching clinic ini. Pihaknya berharap, dari materinya akan meminimalisir tindakan-tindakan tidak sportif dilapangan. “Kalau para pelatih memiliki kesamaan dalam memahami peraturan, tentu akan meminimalisir tindakan-tindakan tidak sportif saat pertandingan digelar,” imbuhnya.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan