KEBUMEN, SM Network – Sejak adanya pandemi Covid-19 Februari lalu, Anggota Barisan Ansor Serba Guna (Banser) Kebumen terus melakukan pencegahan bersama pihak terkait. Hingga Juli 2020 ini, aktivitas tersebut masih terus dilakukan oleh Anggota Banser Kebumen yang berjumlah 6.000 orang. Mereka tersebar di 26 kecamatan.
Antara lain melakukan penyemprotan disinfektan, pemberian masker serta pendampingan rapid test bersama Dinas Kesehatan (Dinkes). Anggota Banser juga menjadi tim khusus pemakaman jenazah dengan protokol kesehatan Covid-19 kerjasama dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD). Disamping itu ikut mengedukasi masyarakat.
“Kita akan terus berkolaborasi dengan pihak terkait untuk melakukan pencegahan Covid-19 sampai benar-benar reda,” tegas Kepala Satuan Koordinasi Cabang (Kasatkorcab) Banser Kabupaten Kebumen Masngut Ali, Selasa (21/7).
Di tengah kesibukan melakukan pencegahan korona, Masngut yang menjabat Kasatkorcab Banser Kebumen periode kedua ini lantas menyebut ketahanan ekonomi anggotanya. Di mana mereka yang sebagian menjadi tulang punggung keluarga terdampak secara ekonomi.
“Ya. Ketahanan ekonomi sahabat Banser memang perlu diperhatikan. Terutama oleh pemerintah,” jelas Masngut yang menantu Pengasuh Pondok Pesantren Mambaul Hisan Desa Sitibentar, Kecamatan Mirit, Kebumen, KH Abdul Mufti itu.
Suami Umroh Barokah yang dikaruniai empat anak ini mengaku telah mengarahkan anggotanya untuk budidaya ikan. Ia pun memanfaatkan lahan kosong di kompleks Pondok Pesantren Mambaul Hisan yang dinaungi Yayasan Al Jufri Sitibentar.
“Kami mulai merintis pembibitan lele, nila, gurameh. Harapannya bisa membantu penguatan ekonomi sahabat Banser,” imbuhnya. Sebagai personel yang dilatih untuk menjaga NKRI serta ulama dan kiai, pihaknya juga mengomunikasikan dengan tokoh masyarakat dan tokoh agama.
Budaya NU yang mengedepankan tabayyun (klarifikasi) pun digiatkan agar masalah yang terjadi tidak mengalami miskomunikasi. “Alhamdulillah Kebumen aman dan kondusif. Tapi tetap diantisipasi dengan kerjasama menjaga Kamtibmas,” terang Masngut.
Kaderisasi juga dilakukan melalui pendidikan kader dasar (PKD) dan Diklatsar, sebagai syarat menjadi Anggota Banser. Mereka diberi pembekalan seperti keaswajaan, wawasan kebangsaan, serta kedisiplinan.
Selanjutnya berkiprah di tengah masyarakat, antara lain melalui bakti sosial dan membantu pengamanan Idul Fitri. “Kalau tahun ini kan tidak ada operasi ketupat candi, karena ada korona,” ucapnya.
Arif Widodo / K5