PURWOREJO, SM Network – Para pelaku wisata bersinergi dan bertekad untuk kembali membangkitkan pariwisata yang sempat terdampak pandemi Covid-19. Salah bentuk sinergi diwujudkan dalam Kopdarnas FORPPI III (Kopi Darat Nasional Forum Pelaku Pariwisata Indonesia ke-3) di Pantai Dewaruci Jatimalang, Kecamatan Purwodadi, Purworejo.
Event digelar dua hari, Selasa (25/8) dan Rabu (26/8), di mana Purworejo menjadi tuan rumah kegiatan tahunan yang ketiga ini. “Event ini merupakan ajang silaturahmi dan bentuk sinergi semua pelaku pariwisata, mulai dari tour guaide, tour leader, resto, hotel dan pusat oleh-oleh,” ungkap Ketua Panitia, Arum Sri Setyoningtyas.
Selain bursa wisata, pada hari pertama juga diadakan kegiatan sarasehan, hiburan malam, dan peserta menginap di tenda tepi Pantai Dewaruci. Hari kedua dilanjutkan dengan gowes bareng, naik perahu di Pantai Ketawang, mencetuskan pasar kali di wisata Sidandang Desa Kaligono, serta mengunjungi kota tua di Purworejo.
Arum bersama seluruh pelaku pariwisata berharap kedepan pariwisata di Indonesia akan kembali bangkit di tengah pandemi Covid-19. Seluruh pelaku wisata berkomitmen menjalankan protokol kesehatan, dalam upaya memutus mata rantai penularan ditempat-tempat wisata.
“Geliat pariwisata sempat tertidur karena pandemi Covid-19. Kita bersama-bersama bertekad kembali membangkitkan pariwisata Indonesia, khususnya pariwisata di Purworejo,” tambahnya.
Bupati Purworejo, Agus Bastian yang menghadiri pembukaan Kopdarnas tersebut menyampaikan bahwa Pemkab Purworejo sedang gencar melaksanakan pembangunan. Utamanya sektor pariwisata sebagai primadona untuk meningkatkan perekonomian daerah. Bahkan, tahun 2020 ini sebenarnya menjadi puncak dari tahun kunjungan wisata Purworejo atau Romansa Purworejo 2020.
Namun akibat adanya pandemi Covid-19, hampir semua lini kehidupan menjadi terganggu, termasuk sektor pariwisata. Semua tempat wisata harus ditutup, sehingga berdampak pada para pelaku pariwisata maupun pelaku usaha lain yang mendukung sektor pariwisata.
“Jasa transportasi, jasa penginapan, bahkan hingga para pengrajin souvenir dan penjual makanan minuman ikut terimbas. Kita tidak boleh menyerah begitu saja. Kita harus bisa survive untuk terus melanjutkan kehidupan dan masa depan,” katanya.
Seiring adaptasi kebiasaan baru atau new habit, lanjutnya, masyarakat sudah bisa menjalankan kegiatan ekonomi termasuk pariwisata, kegiatan sosial dan keagamaan. Tempat-tempat wisata dan sarana pendukung pariwisata lainnya sudah boleh dibuka namun harus tetap menerapkan protokol kesehatan, yakni wajib memakai masker, menjaga jarak antar individu, dan sering cuci tangan memakai sabun.
“Mulai hari ini kegiatan wisata di Purworejo mulai bergerak. Paling tidak 50 persen tempat wisata di Purworejo siap dibuka kembali. Diharapkan roda perekonomian dari sektor yang lain juga dapat berjalan kembali. Kita lawan corona. Mudah-mudahan semangat kita bisa mengalahkan virus corona,” tambahnya.
Panuju Triangga