WONOSOBO, SM Network – Audiensi antara pelaku pariwisata dengan Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Wonosobo terkait kebijakan rapid test bagi wisatawan belum temui titik terang.
Para pelaku wisata dari berbagai sektor tersebut menuntut penghapusan mengenai aturan rapid test bagi wisatawan. Sekretaris Disparbud Wonosobo, Siti Nurma Asiyah mengatakan, tuntutan para pelaku pariwisata akan segera diajukan kepada Bupati sebagai bahan evaluasi penerapan aturan rapid test.
Dengan diskusi tersebut ia berharap akan segera ketemu solusi yang tepat untuk permasalahan di sektor pariwisata.
“ Dengan diskusi hari ini semoga cepat ada solusi yang tepat. Tuntutan mereka adalah penghapusan aturan rapid test, namun tetap menerapkan protokol kesehatan yang ketat. Kita semua tahu permasalahan pandemi ini harus diselesaikan secara bersamaan anatara permasalahan kesehatan dan ekonomi,”jelasnya saat ditemui usai audiensi di Aula Disparbud, Selasa (25/8).
Salah satu pelaku wisata, Sigit Prasetyo mengaku belum puas dengan hasil audiensi tersebut. Pasalnya, belum ada kejelasan mengenai tuntutan penghapusan rapid test bagi wisatawan. Menurutnya, kebijakan rapid test kurang tepat dilakukan untuk sektor pariwisata. ia menjelaskan, pelaku wisata siap menerapkan protokol kesehatan secara ketat tanpa harus ada kebijakan rapid test.
“ Kita lihat di Kabupaten lain sektor pariwisata sudah dibuka tanpa menggunakan rapid test, namun tetap menggunakan protokol kesehatan secara ketat. Kita minta kebijakan ini untuk dikaji ulang, apabila tetap harus menggunakan rapid test semua pariwisata ditutup sekalian, akses ke Dieng lewat Wonosobo ditutup saja. jangan sampai wisatawan ke Dieng hanya lewat Wonosobo tapi wisata sepi,” tandasnya.
Sigit menambahkan, selama ini Pemerintah belum melibatkan pelaku pariwisata dalam mengambil kebijakan. “Sosialisasi di sektor pariwisata terkait penerapan protokol kesehatan masih sangat minim. Bahkan pelaku wisata tidak dilibatkan dalam pengambilan kebijakan terutama disektor wisata,” jelasnya.
Dalam audiensi yang cukup panjang itu hadir perwakilan pelaku wisata dari berbagai sektor seperti, biro perjalanan wisata, paguyuban homestay, pedagang, hingga tukang parkir tempat wisata yang beberapa bulan ini kehilangan mata pencaharian. Sigit berharap pemerintah bisa memenuhi tuntutan pengahupasn rapid test bagi wisatawan.
dib