SLEMAN, SM Network – Pemkab Sleman menjadwalkan pelaksanaan Pemilihan Kepala Desa (Pilkades) serentak pada 20 Desember mendatang. Pemilihan ini akan diselenggarakan di 49 desa dengan sistem e-voting. Diadakan di masa pandemi, Pilkades 2020 menerapkan aturan ketat untuk mencegah penyebaran Covid-19. Salah satunya adalah mengharuskan seluruh petugas menjalani rapid test Covid-19.
Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (PMD) Sleman Budiharjo mengatakan, ada 9.465 personel yang rencananya mengikuti rapid test. Mereka terdiri atas 7.717 petugas kelompok penyelenggara pemungutan suara (KPPS), 1.095 tenaga teknis lapangan (TTL), 539 panitia desa, dan 114 orang cadangan TTL.
Karena jumlah peserta yang banyak, rapid test dilakukan secara bertahap mulai tanggal 7-14 Desember 2020 di 25 puskesmas, laboratorium kesehatan, dan RSUD yang ada di Sleman. “Perkembangan hasilnya masih di Dinas Kesehatan, belum disampaikan kepada kami,” kata Budi saat dikonfirmasi, Jumat (11/12).
Namun jika ada petugas yang dinyatakan positif Covid-19, Dinas PMD sudah menyiapkan cadangan untuk menggantikan tugas yang bersangkutan. Untuk TTL disiapkan 114 personel sedangkan KPPS dicadangkan 3 persen dari jumlah keseluruhan.
“Cadangan ini menguasai tiga bidang ketugasan di TPS. Sebab kita tahu petugas bidang apa yang positif Covid-19,” jelasnya.
Sejauh ini, persiapan pelaksanaan Pilkades sudah 90 persen. Kelengkapan alat pelindung diri bagi petugas seperti masker, face shield, sarung tangan, dan disinfektan sudah dikirim ke tingkat PPS sejak beberapa hari lalu. Adapun distribusi logistik dan komputer akan dilaksanakan Senin (14/12) hingga Rabu (16/12) pekan depan.
Untuk pengadaan APD, Pemkab menghabiskan anggaran senilai Rp 575,86 juta. Sementara untuk kegiatan rapid test bagi petugas pelaksana Pilkades, anggaran yang dialokasikan mencapai Rp 1,63 miliar. “Total anggaran yang dibutuhkan untuk penyelenggaraan Pilkades 2020 sekitar Rp 14,6 miliar,” imbuh Budi.
Nantinya, protokol kesehatan akan diberlakukan secara ketat di 1.102 TPS. Selain disinfeksi area TPS, pemilih juga diwajibkan memakai masker, dan cek suhu tubuh sebelum masuk ke bilik. Di lokasi TPS juga akan disediakan sarung tangan.
Khusus wilayah Desa Glagaharjo yang masuk radius 5 km dari puncak Merapi, pencoblosan Pilkades akan mengikuti skenario Pilkada. Pada Pilkada 9 Desember lalu, warga Dusun Kalitengah Lor memberikan hak suara di TPS yang dibangun di dekat barak pengungsian Glagaharjo.