GUNA cegah COVID-19, sebanya 500 Pegawai UGM menjalani rapid diagnostic tes (RDT) atau tes cepat COVID-19 di kampus UGM, Senin (31/8/2020).
Sekretaris Satgas COVID-19 UGM, dr Fitriana mengatakan RDT ini untuk memastikan kondisi kesehatan pegawai UGM, sekaligus sebagai skrining awal serta upaya promotif dan preventif guna mencegah penularan COVID-19 di lingkungan kerja UGM.

“Rapid test ini juga sebagai bentuk dukungan pelayanan kesehatan bagi pegawai selama pandemi,” ujar Fitriana.
Pelaksanaan rapid test sesuai dengan protokol kesehatan, yakni menerapkan jaga jarak, kewajiban penggunaan masker, pengecekan suhu tubuh serta menjaga kebersihan dengan mencuci tangan ditempat yang disediakan dan penggunaan handsanitiser.
“Pegawai yang hasil rapid testnya reaktif, akan di rujuk ke Rumah Sakit Akademi (RSA) UGM untuk menjalani uji swab dengan tes polymerase chain reaction (PCR),” terangnya.

Selama menunggu hasil swab test, pegawai dengan hasil rapid test reaktif diminta melakukan karantina mandiri.
RDT dilaksanakan secara bertahap selama lima hari, dari Senin (31/8/202) hingga Jumat (4/9/2020), seluruh pegawai di lingkungan kantor pusat wajib mengikuti rapid test.
Sementara itu salah seorang pegawai yang enggan disebutkan namanya mengaku cemas mengikuti rapid test. Jika nanti reaktif, dia harus mengikuti tes swab dan menjalani isolasi mandiri.
“Ini kali pengalaman pertama, lumayan takut juga. Mudah-mudahan nonreaktif,” katanya.

Sebelumnya diberitakan 20 karyawan Klinik Gadjah Mada Medical Center (GMC) UGM menjalani tes swab setelah salah satu karyawannya dinyatakan positif. Dari 20 karyawan ini hasilnya negatif dan sudah bisa kembali masuk kerja. Sedangkan karyawan yang positif masih menjalani karantina mandiri.