MAGELANG, SM Network – Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikud) Kota Magelang mendaftarkan sebanyak 1.386 tenaga pengajar untuk mendapatkan suntik vaksin Covid-19. Jumlah ini terdiri dari guru jenjang TK, SD, dan SMP.
“Sampai sekarang sudah sekitar 50 persen menjalani vaksin tahap pertama. Ini komitmen pemerintah dalam mengebut vaksinasi dengan sasaran para tenaga pengajar,” ujar Kepala Disdikbud Kota Magelang, Agus Sujito. Dia menuturkan, untuk lokasi vaksinasi bagi para guru dilaksanakan di fasilitas kesehatan (Faskes) terdekat dari masing-masing sekolah. Adapun pelaksanaan vaksinasi bagi tenaga pengajar atau guru dilakukan secara bertahap.
Dia memastikan seluruh guru di Kota Magelang akan menerima vaksin. Hanya saja, saat ini pihaknya masih menunggu distribusi bantuan vial vaksin dari Pemprov Jawa Tengah.
“Yang telah kita data itu merupakan guru prioritas vaksinasi. Sedangkan jumlah total tenaga guru baik ASN maupun non-ASN di Kota Magelang berjumlah 1.733 guru dan 473 tenaga kependidikan,” katanya.
Menurutnya, dengan vaksinasi ini, rencana pembelajaran tatap muka (PTM) bisa lekas dipersiapkan. Terlebih lagi, pihaknya akan segera menggelar simulasi PTM, bersamaan dengan ujian sekolah (US) dan ujian praktik kelulusan di jenjang SMP sederajat.
“Syarat untuk tatap muka, guru harus sudah divaksin. Sisanya, kita tunggu tahap selanjutnya dari Dinas Kesehatan (Dinkes),” ucapnya.
Agus menyebutkan, selain vaksinasi bagi tenaga pengajar, syarat PTM juga harus menyertakan persetujuan pemerintah pusat maupun Satgas Covid-19 Kota Magelang.
“Kalau melihat perkembangan sekarang, saya kira potensi untuk tatap muka kian besar, mengingat di Kota Magelang kasus Covid-19 mulai melandai. Untuk mulainya, bisa dari SMP dulu,” jelasnya.
Di samping itu, Agus mensyarakatkan bagi sekolah yang mengusulkan tatap muka, harus memperhatikan protokol kesehatan secara ketat. Kemudian, membatasi siswa maksimal 30-50 persen tiap kelasnya.
“Contohnya menyediakan tempat cuci tangan, pengecekan suhu, mengenakan masker, dan memastikan setiap siswa menjaga jarak,” terangnya.
Sementara itu, Plt Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Magelang, dr Majid Rohmawanto memaparkan, tenaga pengajar menjadi sasaran prioritas berikutnya setelah tenaga kesehatan, pelayan publik, dan pedagang pasar, serta lansia.
“Begitu mendapatkan kiriman vial dari Pemprov Jawa Tengah kita langsung lakukan vaksinasi. Jadi, biar tidak tertahan lama-lama di Dinkes, begitu datang, langsung nama-nama yang sudah terdata divaksin di faskes terdekat,” paparnya.
Ia mengutarakan, kemungkinan vaksinasi tenaga pendidik dan tenaga kependidikan akan tuntas pada pergantian tahun ajaran mendatang, atau bulan Juni-Juli 2021.
“Kita juga melihat kuota vial yang ada. Karena vaksin yang datang, jumlahnya selalu lebih rendah dari yang kita usulkan,” ungkapnya.