166 Siswa PSHT Cabang Kebumen Pusat Madiun Diwisuda

SM/Arif Widodo - DIWISUDA : Calon warga baru PSHT diwisuda di Gedung Olahraga SMK Maarif 9 Kecamatan Klirong, Kebumen, Kamis (10/9).

KEBUMEN – Sebanyak 166 siswa Perguruan Pencak Silat Persaudaraan Setia Hati Terate (PSHT) Cabang Kebumen pusat Madiun diwisuda, Kamis (10/9). Kegiatan yang digelar di Gedung Olahraga SMK Maarif 9 Kecamatan Klirong itu dihadiri langsung oleh Ketua Korwil Jateng AKBP Sapto Yohanes yang mewakili Umum Pusat Madiun.

Hadir pula Ketua PSHT Cabang Kebumen Pusat Madiun Agus Eko Purwono serta 13 Dewan Pengesahan dan Forkopimcam Klirong. “Pelaksanaan wisuda ini tetap menerapkan protokol kesehatan Covid-19,” kata Ketua PSHT Cabang Kebumen Agus Eko Purwono.

Menurutnya, kegiatan pada malam itu merupakan agenda rutin tahunan PSHT yang digelar setiap Muharam atau tahun baru Hijriah. Para peserta merupakan siswa siswi PSHT yang sebelumnya telah mengikuti latihan dari metari dasar hingga akhir.

‘’Mereka calon warga baru PSHT yang sebelumnya telah mengikuti proses latihan dari tingkat dasar hingga sabuk putih. Tersebar seluruh ranting tempat latihan PSHT yang ada di Kabupaten Kebumen,’’ terang Agus Eko Purwono.

Dengan pengesahan ini, Agus berharap pencak silat yang merupakan budaya Indonesia dapat terus dilestarikan, sekaligus tercipat rasa tali persaudaraan yang kuat.

‘’Di sini kita ingin mendidik generasi muda menjadi warga PSHT yang memiliki budi pekerti tahu benar dan salah. Sehingga mereka nantinya bisa berguna dan diterima di tengah-tengah masyarakat,’’ ujarnya.

Lebih lanujt Agus juga berpesan kepada para warga baru PSHT yang telah diwisuda, untuk senantiasa berbakti kepada orang tua dan keluarga serta Agama, bangsa dan Negara.

Sementara itu salah satu peserta wisuda Anisa (18) mengatakan, motivasinya mengukut PSHT ini tidak lain hanyalah untuk mencari persuadaraan dan menjadi manusia yang berbudi luhur. Menurutnya, selama proses latihan yang ditempuh sejak tahun 2017 lalu, banyak sekali hal berharga yang didapat, salah satunya tahu benar dan salah.

‘’ Kita di sini bukan kepingin jadi pintar ilmu beladiri saja, namun tahu makna arti menjalin persudaraan yang sesungguhnya itu bagaimana. Nah di PSHT ternyata kita dapatkan lebih dari itu,’’ ucapnya.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan